FPI SUDAH MELAKUKAN SUBVERSIF – MAKAR TERHADAP NEGARA INDONESIA: WAJAR DIBUBARKAN
1. Pendahuluan
Perseteruan Ahok dengan FPI semakin seru saja. Ahok telah memberikan rekomendasi pembubaran FPI ke Kemenhumkam dan Mendagri. Sementara FPI melaporkan Ahok mengenai masalah fitnah, perbuatan tidak menyenangkan, dan pencemaran nama baik.
Isu perseteruan antara Ahok dengan FPI selalu bergeser-geser, awalnya FPI mewacanakan menolak Ahok karena Ahok bukan muslim, kemudian bergeser menjadi Ahok arogan dalam memimpin DKI.
2. FPI Dibekingin oleh Koalisi Merah Putih?
Perseteuran Ahok dengan FPI sepertinya dibayang-bayangi perseteruan antara Koalisi Merah Putih dengan Koalisi Indonesia Hebat. Menurut Kristiadi, Koalisi Merah Putih akan dideklarasikan ke daerah-daerah, tujuannya upaya untuk menghambat pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Menurut Kristiadi, kepengurusan KMP di daerah akan meneruskan perintah dari KMP pusat.
Penolakan Ahok menjadi Gubernur DKI bisa dikategorikan juga adalah konflik terselubung antara Koalisi Merah Putih dengan :Koalisi Indonesia Hebat”. Ini ditandai dengan berkonsultasinya FPI dengan Fadli Zon, dan ikut sertanya Wakil Ketua DPRD DKI yang juga politisi Gerindra M Taufik, anggota koalisi Merah Putih bergabung dalam demo FPI menolak Ahok
Susuan kepengurusan KMP DKI Jakarta diketuai oleh Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Mohammad Taufik, dengan sekretaris Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Zainuddin, dan para wakilnya adalah Nachrowi, Ketua DPW PPP DKI Abraham Lunggana, Ketua DPW PAN Ali Taher, dan Ketua DPW PKS Selamat Nurdin..
Maka peserteruan Ahok dan FPI bisa dikatakan adalah perseteruan koalisi Merah Putih dengan Koalisi Indonesia Hebat yang dimainkan di tingkat Propinsi. Walaupun Ahok tidak lagi didukung Gerindra (atau Non Partai), tetapi Ahok dianggap Pro Jokowi dan menjadi bagian untuk mengganggu pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
3. FPI Sudah Melakukan Subersif – Makar: Cara Membuktikannya Sebagai Berikut.
Dalam kamus bahasa Indonesia, subersi(f) dijelaskan, gerakan yang mengambil bagian dari usaha atau rencana menjatukan kekuasaan yang sah dengan menggunakan cara di luar undang-undang, dan makar dijelaskan akal bulus, tipu muslihat, perbuatan usaha menjatuhkan pemerintah yang sah.
Sebelum menjelaskan subvesif makar gaya FPI akan dijelaskan 3 wujud kebudayaan. Parsons mendefinisikan kebudayaan sebagai suatu rangkaian tindakan dan aktivitas manusia yang berpola. Suatu rangkaian tindakan dan aktivitas manusia yang berpola, mempunyai 3 wujud.
Pertama wujud Ide, gagasan, isinya berupa ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma, adat istiadat, peraturan, yang tidak dapat dipotret. Kedua wujud material atau wujud artifak sebagai benda-benda hasil karya manusia, dapat dipotret, dan ketiga wujud perilaku sebagai kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dan masyarakat.
Kembali ke Subersif - Makar FPI. Awalnya FPI menolak Ahok menjadi Gubernur karena Ahok bukan seorang muslim. Wacana FPI ini dapat dipahami dari wujud kebudayaan sebagai berikut:
3.1 Wujud Ide.
Ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma, peraturan-peraturan yang hendak dijadikan FPI sebagai landaasan penolakan Ahok menjadi Gubernur adalah karena Ahok bukan muslim. Berarti disini ada ideologi tersendiri yang berbeda dengan ideologi dan peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia ini.
3.2 Wujud Aktivitas.
Adanya ideologi tersendiri yang berbeda dengan ideologi dan peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia ini, ini ditandai dengan aktivitas atau rekam jejak FPI. Berdasarkan catatan Tempo on line, aktivitas atau rekam jejak FPI antara lain:
September 1999:
Laskar Pembela Islam menutup tempat perjudian di Petojo Utara serta tempat pelacuran di Ciputat dan Tanah Abang.
4 Mei 2001:
Massa FPI mendatangi studioSCTVJakarta. Mereka memprotes penayangan telenovelaEsmeralda, yang di dalamnya ada tokoh antagonis bernama Fatimah. FPI khawatir citra buruk Fatimah bisa mencitrakan hal yang sama pada Fatimah Azahra, putri Nabi. Akhirnya,SCTVmenghentikan penayangan telenovela tersebut.