Lihat ke Halaman Asli

Puisi Lucu Kakekku untuk Nenekku

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku ingin mencintaimu Seumur hidupku Meski kini kamu agak bawel dan cerewet Seperti senandung burung Betet Namun masakanmu yang khas Sunda: Tutug oncom, karedok, oreg tempe, cobek lele serta ulukutek leunca Bikin aku tambah cinta! Juga makanan tradisional yang kau hidang : Opak, gegeplak, cuhcur, dadar gulung, ranginang dan kembang goyang Bikin aku tambah sayang! Aku ingin mencintaimu Hingga malaikat ajal yang ramah tersenyum menjemputku Meski kita sekarang jarang berjalan-jalan Ke Eropa yang mengesankan: Ke Madrid, Swiss, Paris, Moskwa dan Praha Olala, padahal kita pernah tersesat di sana Kita menerimanya dengan tawa dan sukacita Bahkan yang tiada terlupa: Kita berpelukan, bergenggaman tangan dan bertatapan mesra Sepanjang perjalanan kereta dari Venezia ke Roma Kita juga sering piknik di negeri sendiri: Ke Puncak, Danau Singkarak, Raja Ampat, Senggigi dan Bali Meski kamu sempat tersesat dua hari di Pangrango Aku berhasil menyelamatkanmu seperti seorang Hero Waktu itu kamu erat memelukku Sambil berbisik di telingaku: Aku sayang kamu! Aku ingin mencintaimu Seumur hidupku Meski kini gigiku tinggal satu Meski muka kita sudah keriput-keriput lucu Tapi kita masih pasangan yang asyik gitu, Kata cucu-cucu! Seperti barang antik Atau batik-batik cantik di butik-butik Bayangin aza Tingkah kita masih seperti remaja-remaja Serta belia baru jatuh cinta: Kita masih kompakan berolahraga Bersepeda ria dan mancing ikan bersama Berpelukan dan bergenggaman tangan mesra Seraya menatap senja berbianglala Di luar jendela!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline