Lihat ke Halaman Asli

Tenggelam dalam Kota Kelahiranku

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sekian lama aku meninggalkan kotaku untuk belajar agar pintar dan dapat berguna untuk kemakmuran warga kotaku, sekian lama juga aku membagi kecintaanku terhadap tanah kelahiranku dengan kota-kota yang pernah aku singgahi dengan alasan agar aku bisa kerasa/ betah dalam menyelesaikan masa studiku. tapi alasan itu tidak bisa diterima oleh kotaku dengan alasan aku telah berkhianat dengan membagi cintanya kepada kota-kota lain.....

Setapak demi setapak aku mencoba mengertikan keadaanku terhadap kotaku, tapi dia bersikeras untuk tetap mengatakan tidak. Aku sudah cukup bersabar untuk menunggu kotaku bisa menerima dan menghargai usaha dan sedikit ilmu yang sudah saya miliki... tapi kesabaranku tak terbendung ketika teriakan sang perut yang melolong kelaparan.....

Maafkan aku kotaku, jika selama ini kamu menganggap aku berkhianat... bukan maksudku membagi cinta dengan kota lain adalah mengkhianatimu. Aku melakukan semua ini karena aku tidak bisa jauh darimu...

Sekali lagi saya minta maaf jika saya tidak bisa mengamalkan sedikit ilmu yang saya peroleh dari hasil studi saya di kota lain untuk kemakmuranmu.... aku terpaksa menjadi budak dari kota lain karena teriakan-teriakan sang perut sudah tidak bisa dihentikan, meskipun aku hanya sebatas budak di kota lain, tapi kota tersebut masih mau menghargai sedikit ilmu yang ku miliki....

Maafin aku.... sampai kapanpun aku akan tetap menunggu dirimu mau menerimaku kembali....




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline