BP2LHK MANADO (Manado, 04/04/2018) Adalah Julianus Kinho, S.Hut, M.Sc, seorang Peneliti Madya Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Manado yang namanya diabadikan menjadi sebuah nama spesies baru baru Cyrtandra (Gesneriaceae) mendapatkan penghargaan atas kontribusinya dalam penemuan 11 jenis baru Cyrtandra (Gesneriaceae).
Dalam publikasi di Edinburgh Journal of Botany, A. Kartonegoro, R. E. Bone & H. J. Atkins dalam artikel "Eleven New Species of Cyrtandra (Gesneriaceae) From Sulawesi, Indonesia" menyebutkan salah satu dari 11 spesies baru adalah Cyrtandra kinhoii. Cyrtandra kinhoii sendiri mirip dengan C. fasciata namun memiliki daun yang lebih besar.
Penamaan kinhoii ini merupakan penghargaan kepada Julianus Kinho yang akrab dipanggil Jack dalam ekspedisi "Discovering Biodiversity and Promoting Conservation of the Indonesian Flora" pada tahun 2016 bersama Hannah J. Atkins dan Sadie Barber (Royal Botanical Garden Edinburgh) serta Abdulrokhman Kartonegoro (Puslitbang Biologi LIPI) yang menghasilkan penemuan jenis baru yang ditemukan di Cagar Alam Gunung Ambang, di sekitar daerah Paya Paya Desa Sinsingon, Kab. Bolaang Mongondow Provinsi Sulawesi Utara pada ketinggian 1252 mdpl pada tahun 2016 lalu.
Menurut Jack spesimen type dari jenis tersebut disimpan di Herbarium Bogoriense (BO), dan Isotype disimpan di Edinburgh (E) serta Leiden (L) Belanda. "Cyrtandra kinhoiidiharapkan bisa menjadi pemacu semangat bagi teman-teman peneliti untuk terus mengeksplore keanekaragaman hayati baik flora maupun fauna di wilayah kerja BP2LHK Manado, yaitu Sulawesi Utara, Maluku Utara dan Gorontalo," ungkap Jack.
Dalam publikasi "Eleven New Species of Cyrtandra (Gesneriaceae) From Sulawesi, Indonesia" yang terbit pada Maret tahun 2018 ini juga disebutkan bahwa posisi Pulau Sulawesi yang berada di jantung kawasan Malesia, menjadi salah satu daerah geologis yang paling kompleks di dunia, membuat pengetahuan tentang keanekaragaman flora maupun fauna sangat penting untuk dipahami, secara biogeografi maupun evolusinya.
Sementara itu Kepala BP2LHK Manado, Ir. Dodi Garnadi, M.Si berharap peneliti-peneliti di Badan Litbang dan Inovasi, khususnya BP2LHK Manado dapat lebihi banyak lagi mengeksplore kekayaan sumber daya alam kita terutama flora dan fauna di kawasan Wallacea, karena kami percaya masih banyak jenis-jenis flora dan fauna yang belum teridentifikasi secara ilmiah***(RH & MFF).
Dokumentasi: Sadie Barber
Sumber : Edinburgh Journal of Botany, Page 1-32, Trustees of the Royal Botanic Garden Edinburgh (2018)
sumber : www.balithut-manado.org
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H