Lihat ke Halaman Asli

Petualangan Kliwon #2

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setelah jadi mantan pelajar, Kliwon punya tiga pekerjaan tetap yaitu: membantu simboknya, membantu bapaknya, dan membantu pak kades.

Dari pagi sampai siang, Kliwon membantu simboknya yang jualan pecel di dekat terminal. Siangnya ia pulang ke rumah, membantu bapaknya memanen jamur. Sore sampai malam, Kliwon jadi pustakawan di perpustakaan desa, jadi karyawannya pak kades melayani warga yang pinjam buku dan mengingatkan warga yang pinjam buku tapi nggak dibalik-balikin. Kadang-kadang, Kliwon meninjau kantor pegadaian, kalau-kalau ada warga yang tega menggadaikan buku yang dipinjamnya itu. Kliwon juga sering melakukan inspeksi ke tempat-tempat persewaan komik, kalau-kalau ada warga yang membisniskan buku pinjaman untuk disewakan di sana. Maklum, semenjak ada warung internet masuk desa, orang-orang desa ketambahan bermacam-macam ilmu.

Tiga pekerjaan tadi dilakukan Kliwon dengan loyalitas dan kreativitas yang tinggi. Simboknya sangat bahagia melihat performance Kliwon. Dalam batinnya Simbok berkata, akhirnya kromosom jualan pecel dari nenek moyangmu mengalir juga dalam darahmu, Le. Jangan khawatir Le, jika kamu sudah punya KTP, Simbok akan mengangkatmu jadi CEO warung pecelnya Simbok. Keren kan, Le?

Memandang wajah Simbok yang selalu berbinar-binar sejak dirinya aktif di warung pecel, Kliwon juga berkata dalam batinnya, tenang aja Mbok, Kliwon akan mengamalkan semua ilmu Kliwon waktu sekolah dulu. Moga-moga warung pecel Simbok bisa loncat omzetnya ya, Mbok ya?

Simbok yang masih dengan wajah berbinar, berkata lagi dalam batinnya, iya Le, simbok percaya kamu, Le. Ayo Le, akan simbok berikan keleluasaan padamu Le, upgrade-lah warung pecelnya simbokmu ini.

Sahut Kliwon dalam batinnya juga, siap Mbok. Dalam batinnya juga, Simbok tersenyum.

Begitulah ilmu kebatinan sedang dipertunjukkan anak-beranak tadi. Mereka saling berpandangan, tersenyum-senyum tanpa sepatah kata keluar dari mulut mereka. Orang-orang yang sedang menikmati pecel terpana seperti sedang nonton film Bollywood. Tanpa sadar, mereka lalu minta nambah lagi pecelnya. Duh, baru juga dibatin, kok omzetnya sudah mulai naik?

----

Bersambung.....

----

30-05-2011 bp




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline