Lihat ke Halaman Asli

Mau Buang Hajat? – Bahasa Menunjukkan Bangsa #1B

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Kita tengok KBBI lagi. Di Edisi Ketiga terbitan Balai Pustaka, di halaman 381 tertulis sebuah lema yang menarik untuk diperhatikan: “hajat”.

Di sana disebutkan, “Hajat” sebagai kata benda memiliki sedikitnya 4 (empat) arti:

1.Maksud; keinginan; kehendak

2.Kebutuhan atau keperluan

3.Selamatan

4.Kotoran; tinja

Sedangkan “hajatan” disebut sebagai kata benda yang berarti: acara (seperti resepsi dan selamatan).

Mengapa “kotoran” atau “tinja” disebut juga sebagai “hajat”?Apakah Anda tahu mengapa demikian? Bagaimana asal-muasalnya? Siapa yang pertama kali membuat istilah “buang hajat”? Bagi yang mengetahui hal ini silahkan membagi pengetahuannya.

Tidak bisakah diciptakan kata lain selain “hajat” untuk menyebut “tinja”? Sebegitu pentingkah kata “tinja” itu sehingga mampu menumpang arti pada kata sepenting “hajat”?***

25-07-2010 bp

*Menemukan hal seperti di atas, ayo ditulis saja..............




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline