Lihat ke Halaman Asli

Terimakasih Pak JO

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ini ucapan terima kasihku yang entah keberapa kali. Tetapi, secara tertulis, ini adalah ucapan terima kasihku yang kedua untuknya. Ucapan terima kasihku tertulis pertama, telah terpampang di kata pengantar bukuku “Jalan Pintas”, Penerbit Buku Kompas yang terbit di awal 2008. Sayang, buku itu belum begitu laris, diperkirakan karena judulnya yang kurang bagus. Maka, sayang juga, ucapan terima kasihku secara tertulis yang pertama, belum dibaca banyak orang.

Tak hendak memujinya secara berlebihan, kini kutuliskan terima kasih kedua ini. Barangkali tulisan ini lebih baik berbentuk semacam puisi atau mirip-mirip puisi.

Sering kutemui dirimu

Terlebih bukan karena prestasiku dalam pekerjaan

Tetapi karena aku seorang dalang

Yang sering mencuri-curi waktu untuk sekadar bercengkerama memainkan wayang di rumah kudus itu

Kini kutahu benar, tak mudahlah untuk memimpin ribuan karyawan dalam aneka tingkah

Sebab, belasan karyawan saja, aku sering lelah dan terserang sedikit maag

Tapi untunglah, aku masih cukup muda untuk menanggungnya

Mungkin lebih menyenangkan, memimpin ratusan wayang dalam kotak kayu itu

Terima kasih, telah pernah mengenalmu cukup dekat

Semua hal yang kukenal tentang dirimu, setiap hari kuputar ulang di otakku

Ya setiap hari.....

Maafkan, tanpa izinmu, kata-katamu yang bermakna kuceritakan pada kawan-kawan di kantor

Demi menyemangati mereka untuk rela menjadi supertim, bukan superman

Demi menginspirasi mereka untuk ikhlas memberi lebih, bekerja total, dan berwatak baik

Demi mengingatkanku sendiri untuk rajin menggugat diri dan selalu bersyukur

Hampir setiap rapat, namamu seringkali kusebut

Tentu kawan-kawan jadi melongo, entah paham entah tidak, aku tak peduli

Masih banyak kamus kata-kata bermakna yang belum sempat kukatakan pada kawan-kawan katrok-ku yang lucu-lucu ini

Dan aku yakin, kamusmu tak pernah habis untuk mengisi ribuan rapat kami ke depan

Maafkan, telah mengangkatmu sebagai guru dalam perjalanan karyaku sebagai homo faber bersama kawan-kawan kecil ini

Terima kasih kutulis setulus hati, semoga tetap sehat dan selalu bahagia

Terima kasih juga untuk kehadiran Kompasiana ini.....

Terima kasih telah mengingatku sebagai dalang, karena kusuka gaya ini....

Terima kasih Pak Jakob

bp, 31 Maret 2010

*Bambang Pribadi, pernah bekerja di Harian Kompas 1989-2003

Keterangan; homo faber, manusia pekerja




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline