Cungkring, kuliner tradisional khas Bogor yang sudah jarang ditemukan. Kuliner sederhana olahan kikil (cungkring) itu masih diminati banyak orang. Di tengah-tengah serbuan ragam kuliner modern, cungkring bertahan eksistensinya di tangan-tangan para penjual kaki lima. Kawasan Pecinan Jalan Suryakencana, Bogor menjadi salah satu tempat cungkring berada. Di sana kuliner legendaris ini bertemu dengan para penikmatnya.
Jujur, aku sudah lama penasaran dengan kuliner tradisional Cungkring, khas Bogor, Jawa Barat. Sudah lama pula aku tahu di kawasan kuliner hits, Suryakencana (Surken) Bogor, ada penjual yang mangkal saat pagi hari. Cuman belum sempat untuk mampir ke sana. Hingga Minggu 4 November 2018 lalu, sembari jalan-jalan mampirlah aku di Gang Aut Surken, tempat Cungkring berada.
Sekira pukul 07.30 wib sampai juga di perempatan Gang Aut, setelah bersusah payah bermacetan sejak gerbang Surken. Aktivitas pagi memang bergeliat padat di kawasan seberang Istana Presiden RI Bogor ini. Aku seeh gak kaget.
Cukup mudah mencari penjual cungkringnya. Cukup ditandai dengan dikerubungi para pembeli, pikulan jualan nan khas, juga ada tulisan di kertas berlaminating, "Cungkring, Gurih Enyooy Bp Jumat". Sepagi itu sudah banyak orang yang antre. Ya, cungkring memang dikenal sebagai menu sarapan.
Kang Deden, itu nama penjual cungkring, keturunan Pak Jumat yang merintis usaha jualan cungkring. Jualan cungkring ini memang turun temurun. Kang Deden sudah 5 tahun berjualan cungkring, beserta saudaranya yang lain bergantian jualan warisan Pak Jumat.
Sepincuk Cungkring
'Perjuangan' dan keseruan demi menikmati sepincuk cungkring dimulai dari... antre. Pasalnya pembelinya ramai, berganti-ganti. Kalau aku lihat pembelinya beragam. Nampaknya juga golongan menengah kalau dilihat dari penampilannya. Itu menandakan kalau cungkring ini, digemari berbagai kalangan.
Seporsi cungkring dinikmati di atas daun pisang. Pincuk. Dibalut kertas minyak pembungkus. Komposisinya terdiri dari cungkring atau kikil kaki sapi. Ada tempe goreng tepung atau peyek tempe. Tempe tipis. Ada lontong yang diolah tanpa santan. Lalu disiram dengan bumbu kacang, tabor bawang goreng, kecap dan sambal sesuai selera.
Kang Deden, mempertahankan kikil dari kaki sapi. Bukan dari kepala, atau pun cungur (mulut sapi). Menurutnya cungkring itu identik dengan kaki sapi.
Risikonya Kang Deden harus 'berebutkaki sapi dengan penjual makanan berbahan sama seperti bakso ataupun soto.