Pembentukan Sekber menunjukan betapa tidak PD nya Pemerintahan berkuasa meski telah memenangkan 60% suara pemilih dan didukung lebih dari separuh partai peserta pemilu lalu.
Rekomendasi DPR terkait Skandal Bank Century yang gagal dibendung oleh partainya telah memberi masukan bagi SBY, bahwa:
1.PDIP, Gerindra dan Hanura tidak dapat dipandang sebelah mata
2.Koalisi bentukannya tidak solid, terbukti banyaknya suara dari partai koalisi yang mbalelo dari kesepakatan koalisi
Selain daripada itu, maraknya praktek-praktek penggelapan pajak yang terjadi pada masa berkuasanya, menimbulkan kekhawatiran berkurangnya kepercayaan rakyat atas kepemimpinannya.
Praktek-praktek mafia peradilan serta kriminalisasi KPK uga turut serta memberi ‘bad image’ atas kepemimpinannya.
Pada akhirnya, apa yang pernah dengan bangga diakuinya sebagai keberhasilan pemerintahan dimasa berkuasanya jilid I, mulai terbongkar kebohongannya.
Reformasi Keuangan yang dicitrakan olehnya berhasil ternyata menunjukan bukti 180 derajat tidak benar atau berbanding terbalik dengan apa yang diakuinya.
Keberhasilan pemberantasan korupsi juga ternyata cuma isapan jempol belaka.
Demikian pula halnya dengan tunggakan pajak, jelas dijadikan ‘bargaining’ untuk menahan laju perjalanan pengusutan Bank Century, adalah aneh tunggakan-tunggakn pajak itu dibiarkan lama terkatung-katung tanpa pernah ada suatu tindakan tegas terhadap pelaku penunggak pajak.
Kini harapannya, dengan dibentuknya Sekber Koalisi adalah dapat membendung gerakan partai-partai oposisi, dengan di sisi lain juga dipakai untuk ‘mengadu domba’ antara Golkar dan PDIP.
Golkar adalah partai pendukung utama Orde Baru. Berbeda dengan PKI yang saat tumbangnya Orde Lama turut diberantas, maka tidak demikian dengan Golkar, berkat keahliannya memainkan peran politik, hokum dan ekonomi membuat Golkar berhasil lolos dari ‘Pengadilan Rakyat’. Namun tak dapat dibohongi lagi bahwasanya Golkar sesungguhnya adalah ‘Srigala berbulu domba’ yang selalu mengambil kesempatan dalam kesempitan.
Partai Demokrat, berkat keahlian memainkan dan membentuk citra serta image ‘terzalimi’ telah berhasil menjadi partai pemenang Pemilu, tapi rasanya perlahan tetapi pasti semua akan tahu kebohongan itu.
SBY paham, dengan tidak mungkin lagi memperpanjang masa jabatan pada Pemilu berikut, maka ia dan Partai Demokrat bersiap untuk mengamankan Pemilu 2014 agar tidak dimenangkan oleh Partai Oposisi, hanya dengan kemenangan dipihak partai koalisinya lah semua ‘borok’ selama berkuasa bisa ditutupi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H