[caption id="" align="alignleft" width="188" caption="-"][/caption]
Dikeheningan malam, aku tuliskan ini
Kuketik kata satu demi satu menjadi kalimat
Pada banyak waktu, kala aku jauh darimu
Ada terkadang satu pikiran melintas dalam benakku
Apakah aku memang seorang suami yang pantas untukmu
Ataukah dirimu yang telah salah menetapkan pilihanmu
Namun, tak berani kuutarakan pikiran itu kepadamu
Karena kutakut dirimu salah terima saat hal ini kusampaikan padamu
Juga karena ada kekhawatiran yang lebih besar dari sekedar salah mengartikan
Yaitu, aku khawatir jawaban yang kuterima benar persis seperti apa yang terpikir olehku
Kadang pikiran semacam ini telah sangat mengganggu diriku
Tetapi tetap aku tak berani sampaikan kepadamu
Kupikir bukanlah hal yang pantas, pikiran ini kutanyakan kepadamu
Karena hanya akan membuat aku seoalah menyangsikan ketulusan cintamu
Aku mungkin bukan suami yang terbaik bagimu
Mengingat hari-hari yang seringkali harus dirimu lalui tanpa diriku
Teringat pula delapan bulan yang harus dirimu jalani tanpa aku disisimu
Meski baru sehari anak pertama kita tiba di rumah dari rumah sakit tempatnya dilahirkan
Teringat pula delapan bulan yang harus dirimu hadapi sendiri
Ditengah kehamilanmu untuk anak kita yang kedua
Dan aku baru datang beberapa hari sebelum kelahiran anak kita yang kedua
Rupanya itu bukan pula yang terakhir bagimu ditinggalkan olehku seorang diri
Aku mungkin bukan suami yang terbaik bagimu
Karena telah membuatmu menjaga dan membesarkan anak-anak kita tanpa kehadiranku
Meski demikian tiada pernah aku dengar satu keluh darimu
Tentang betapa susahnya menjaga dan membesarkan anak seorang diri
Aku bukan suami yang terbaik bagimu, itu aku tahu pasti.
Dirimu adalah isteri yang terbaik dari Allah untukku, itu kuyakinkan selalu
Karena dengan aku yang selalu lebih banyak meninggalkan rumah
Telah dirimu jadikan anak-anak kita, anak-anak yang baik dan berbakti
Dan tetap selalu dirimu sambut aku dengan senyum terkembang dan peluk erat ketika kudatang
(Dengan kerinduan, menjelang ultah pernikahan ke 12 yang sebentar lagi tiba)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H