Lihat ke Halaman Asli

Boyke Abdillah

Hanya manusia biasa

Indonesian Idol Rasa Amerika

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Saya tak sepenuhnya menonton acara Indonesian Idol yang ditayangkan RCTI tadi malam. Hanya menonton beberapa kontestan terakhir saja. Jadi tidak sempat menonton insiden kecil di mana Ahmad Dani ‘mempermalukan’ Tantri ‘Kotak. Tapi saya tidak mempersoalkan itu. Ada masalah lain yang membuat saya ilfil dengan komentar juri seperti Dani, Tantri dan Anang saat mengomentari kontestan yang bernama Nowela. Kata Dani, Nowela punya kualitas yang setaraf dengan penyanyi Amerika. Hal senada juga disampaikan Tantri. Anang malah bilang kalau Nowela selayaknya tidak tampil di Indonesian Idol, tapi ikut American Idol. Kualitas suaranya sudah sangat internasional. Terlihat Nowela senang dipuji seperti itu. Lantas di mana masalahnya?

Menurut saya di situlah letak masalahnya. Bagi saya komentar Ahmad Dani, Tantri, dan Anang justru seperti bumerang karena secara tidak langsung telah mengecilkan arti Indonesian Idol, karena dari ucapan tersebut, ada 2 poin yang bisa disimpulkan.

Pertama, secara tidak langsung para juri mengakui kalau kualitas Indonesian Idol di bawah American Idol. Seorang Nowela, telah membuat Indonesian idol, menyamai kualitas American Idol, kualitas kontestan lainnya (maaf), masih standar Indonesia. Tidakkah ini jelas kalau para juri terlihat American minded?

Dua, untuk menjadi penyanyi berkualitas, nyanyikanlah lagu-lagu Amerika seperti penyanyi asli, maka kualitasnya akan terlihat. Kalau menyanyikan lagu negeri sendiri, maaf saja, bisa-bisa kualitasnya tidak terlihat, bisa jadi tidak berkualitas. Pantas saja ya, hampir semua kontestan menyanyikan lagu barat, biar terlihat berkualitas.

Komentar Dani, Tantri, dan Anang membuat saya merenung sejenak tapi tidak sampai mengheningkan cipta betapa Amerika sentrisnya pola pikir mereka. Semoga ini bukan representasi pola pikir orang Indonesia umumnya. Memang tak bisa dipungkiri kalau Amerika adalah kiblat musik dunia. Soal musik dan film mereka memang rajanya. Mereka jadi panutan terlebih-lebih bagi orang-orang dari dunia ketiga, seperti Indonesia. Kalau sudah menyamai mereka (menurut kita), maka kita sudah selevel dengan mereka. Sudah layak kiranya untuk go international. Syukur-syukur mereka akan melirik penyanyi Indonesia. Tapi benarkah demikian?

Rasanya tidak sulit untuk menarik pelajaran dari seorang Agnez Monica yang kebetulan pernah menjadi juri di Indonesian Idol. Untuk menggapai impiannya di Amerika, Agnez mati-matian meniru gaya penyanyi Amerika. Mulai dari penampilan, aksi panggung, speaking english like an american, bahkan menggelapkan kulit segala biar diterima oleh publik di sana.Apakah sudah berhasil? Ini Agnez Mo lho, yang punya seabrek pengalaman dan prestasi di Indonesia? Sampai detik ini penggemarnya masih menunggu harap-harap cemas albumnya akan nangkring di tangga lagu Amerika. Dan itu belum tercapai sampai detik ini.

Menurut saya sih, bursa musik di Amerika selain persaingannya yang ketat, mereka juga agak diskriminatif dengan penyanyi dari negara lain terutama Asia. Walau pun sudah mati-matian meniru mereka, mereka takkan gampang berpaling untuk menyukainya. Toh, bagi mereka tentu lebih asyik untuk mendengar penyanyi asli mereka sendiri dari pada penyanyi asing yang meniru-niru mereka dalam bernyanyi.

Kembali lagi ke pembahasan tentang komentar juri yang bikin saya ilfil itu, alangkah baiknya tidak mengucapkan kata-kata itu lagi.Sebab sesuai dengan judulnya, bukan kah namanya Indonesian Idol, yakni sebuah acara ajang pencarian bakat untuk menjadi idola di Indonesia, bukan idola di Amerika sana? Tugas para jurilah menilai, dan mengkritisi bagaimana supaya mereka menjadi Idola Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline