Akhir tahun 2019 dunia dikejutkan dengan ditemukannya kasus baru di Wuhan, Cina. Adapun kasus tersebut adalah Corona Virus Disease (Covid 19).
Dan pada awal tahun virus tersebut dinyatakan telah masuk ke Indonesia. Hal terebut cukup membuat semua orang bertanya-tanya bagaimana bisa virus tersebut bekerja? Sedangkan kita tahu bahwa virus tersebut adalah virus yang cukup mematikan manusia dengan tidak adanya tanda-tanda spesifik gejala covid 19.
Pada bulan Februari 2020, Pemerintah Indonesia menetapkan bahwa Indonesia dalam keadaan gawat darurat. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia diminta untuk #DiRumahAja sampai waktu yang belum ditentukan. Seluruh lapisan masyarakat merasakan dampak diberlakukannya peraturan tersebut. Mulai dari pegawai negeri sipil (PNS), instansi pemerintahan, pelajar dan lapisan masyarakat lainnya. Adanya Work From Home dan Social Distancing tidak membuat masyarakat kehilangan akal karena kita semua harus bisa #KalahkanJarak.
Para pekerja tetap bisa Work From Home dengan lancar, tentunya dengan fasilitas yang disediakan internet. Daring menjadi kegiatan rutin yang dilakukan oleh pekerja dan para pelajar di Indonesia. Namun kegiatan tersebut juga harus ditunjang dengan internet yang memandai agar komunikasi tersebut dapat berjalan lancar tanpa hambatan.
Saya adalah seorang pelajar yang masih harus berkegiatan #DiRumahAja. Aktivitas di luar pun juga terhambat, pasalnya sejak ditetapkan Work From Home, saya tidak bisa membantu teman saya berwirausaha membuat kopi di Coffee Shop miliknya. Akhirnya selama hampir 3 bulan lebih saya hanya berkegiatan #DiRumahAja.
Hari-hari saya hanya dihabiskan dengan belajar, meluncur di sosial media, ibadah dan begitu terus berulang. Kadang juga saya mengisi waktu dengan membuat podcast untuk diupload di akun spotify pribadi saya. Kembali lagi ke internet, tentunya semua kegiatan saya tersebut harus didukung dengan internet yang memadai. Saat ini saya masih menggunakan kartu internet dari Jaringan 3 Indonesia. Sudah hampir setahun belakangan ini saya menggunakan kartu 3.
Awalnya saya adalah bagian dari orang-orang yang beranggapan bahwa kartu Tri adalah kartunya "SobatMissQueen" dengan jaringan seadanya namun akhirnya stigma tersebut bisa saya pecahkan mengapa Jaringan 3 Indonesia bisa dijuluki seperti itu. Tri memang memberikan fasilitas internet dengan harga yang minim namun kuota yang banyak bahkan jauh dari kartu internet pada umumnya.
Dengan nominal yang sedikit, kita bisa mendapatkan kuota internet yang lumayan banyak. Nah, untuk urusan jaringan bagaimana? Alhamdulillah selama menggunakan kartu Tri saya belum pernah merasakan lelet dalam berseluncur di internet.
Pada kaum milenial saat ini kartu 3 selalu saja dibully, misal ketika sedang videocall dengan teman mendadak poor connection pastinya kita dituduh menggunakan kartu 3. Stigma tersebut memang harus pelan-pelan kita pecahkan dengan sharing bersama teman bergaul. Agar Tri tidak lagi dianggap kartu lelet dengan harga murah meriah.
Saat ini semua kalangan pasti merasakan keuangan yang sedang terganggu. Budget bulanan buat kuota internet dan telepon harus dikurangi, tapi kualitasnya jangan. Situasi seperti inilah yang membuat saya semakin cocok untuk terus menggunakan Tri, not bad lah. Melihat sejarah kartu Tri harusnya membuat kita bangga untuk menggunakannya, bukan merasa terhina. 2016 lalu saat ulang tahun ke 9 nya Tri Indonesia resmi meluncurkan jaringan sinyal 4G.