Lihat ke Halaman Asli

Boy N.

A story teller

Gudeg Basah Bu Ninik Jalan Monjali: Sambal Krecek Penyelamat Lidah Pesisir Pantura

Diperbarui: 19 Mei 2024   16:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gudeg Basah Bu Ninik (Dok pribadi Boy N.)

Bagi pecinta kuliner gudeg, Yogyakarta selalu menjadi surga.

Di antara banyaknya pilihan, Warung Gudeg Bu Ninik di Jalan Monjali menjadi salah satu favorit saya untuk memulai hari.

Buka setiap hari Senin hingga Sabtu, mulai dari jam 5 pagi, warung ini selalu ramai dikunjungi para pecinta gudeg. Tak heran, aroma gudeg basah yang menggoda dan pilihan lauk pauk yang beragam, membuat siapapun ingin mencicipinya.

Terletak di Gg. Jragem No.28, Nandan, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, warung ini menawarkan gudeg basah dengan cita rasa khas Yogyakarta yang manis dan gurih.

Lalu, apakah saya menyukai gudeg?

Menjadi warga sebuah wilayah bukan berarti harus cocok dan menggemari makanan khasnya.

Apalagi, status warga yang disandang hanya secara administratif, alias tidak lahir dan mengalami masa tumbuh kembang di situ.

Antrean di Warung Gudeg Basah Bu Ninik.(Dok. pribadi Boy N.)

Bagi mereka yang baru pindah atau menetap di suatu wilayah, wajar jika belum terbiasa atau tidak menyukai makanan khasnya.

Bahkan, sudah menetap dan membaur selama puluhan tahun pun tidak menjamin seseorang berubah menjadi warga lokal dalam hal ideologi makanan.

Bisa jadi, lidah mereka belum terbiasa dengan cita rasa yang berbeda, atau memiliki alergi atau pantangan terhadap bahan-bahan tertentu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline