Lihat ke Halaman Asli

Boy

TERVERIFIKASI

Digital Enthusiast

Masih Ingat Seri Tamiya Mini 4WD Pertamamu?

Diperbarui: 25 Februari 2018   06:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tamiya Aero Avante (Dokumen Pribadi)

Beberapa hari yang lalu saya baru saja membeli Tamiya Mini 4WD seri Aero Avante dari toko online. Seri avante sendiri dulunya adalah model mobil RC buggy yang dikeluarkan Tamiya tahun 1988. Saat ini sudah banyak seri Avante mini 4WD yang dikeluarkan Tamiya, mulai dari Avante Junior, Super Avante, Avante Mk.II, Avante Mk.III Azure, Aero Avante dan yang lainnya. Khusus seri Aero Avante, Tamiya pernah membuat mobilnya versi 1:1 alias seukuran mobil sungguhan, lengkap dengan roller dan mirip dengan mainan aslinya.


Tamiya Mini 4WD adalah salah satu mainan 90an yang masih bertahan hingga sekarang. Meski dibuat sejak tahun 1982, ketenaran Tamiya hingga ke seluruh dunia baru dimulai tahun 1989 ketika Tamiya melakukan kerjasama dengan Shogakukan, sebuah perusahaan penerbitan Jepang, untuk memproduksi seri anime berdasarkan mainan mini 4WD yang berjudul Dash! Yonkuro. Mobil yang terkenal saat itu adalah Emperor, Burning Sun, Shooting Star, Cannonball, dan masih banyak lagi.

Ketenaran Tamiya masih terus berlanjut hingga ditayangkan anime baru berjudul Bakuso Kyodai Let's & Go!!, Bakusou Kyoudai Let's & Go WGP tahun 1996, Bakusou Kyoudai Let's & Go MAX, dan yang terakhir Let's & Go!! Tamiya, The Movie. Bagi generasi 90an serial anime Let’s & Go adalah salah satu penyebab Tamiya kembali booming di Indonesia, karena menawarkan desain Tamiya yang lebih modern dan futuristik.

Tahun 90an seri Tamiya yang paling digandrungi anak-anak adalah Magnum Saber dan Sonic Saber. Dua mobil ini merupakan mobil milik tokoh utama dalam anime Let’s & Go. Seiring perkembangan seri anime, mobil yang dikenalkan semakin beragam, toko-toko mainan pun mendadak kebanjiran para pembeli Tamiya. Bila sore hari tiba, anak-anak akan berkumpul di teras rumah dan merakit Tamiya yang sudah dibeli.

Hanya satu yang jarang bisa dibeli oleh penggemar Tamiya, yaitu sirkuit, karena harganya yang mahal dan membutuhkan tempat yang luas. Dulu anak-anak yang ingin memacu mobilnya harus berkunjung ke rumah tetangga yang memiliki sirkuit atau patungan di toko mainan untuk menyewa sirkuit. Hal yang paling menyakitkan ketika memacu mobil di sirkuit adalah mobil melompat dan menabrak lantai karena settingan mobil tidak pas.

Bermain Tamiya juga menambah relasi dengan anak-anak sebaya, karena kita akan sering bertemu dengan orang baru di lintasan. Tak jarang dalam percakapan di lintasan, mereka akan berbagi tips bagaimana merakit Tamiya supaya bisa melaju lebih kencang. Istilah “dinamo kilikan” adalah kata yang akan sering kita temui.

Sampai sekarang Tamiya Mini 4WD masih eksis dan dimainkan oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Di Indonesia harga Tamiya Mini 4WD bervariasi, mulai dari Rp 150.000 hingga jutaan rupiah.Biasanya semakin langka seri Tamiya yang dijual akan semakin mahal. Meski dijual sejak tahun 90an, perusahaan Tamiya masih terus memproduksi mobil mini 4WD, bahkan tahun 2015 lalu mereka sempat menjual Tamiya seri limitied edition “Avante Mk.III Japan Cup 2015”

Bila kembali ke tahun 90an, Anda masih ingat seri Tamiya pernah dimiliki?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline