Pondok Pesantren (Ponpes) Yayasan Tahfidz Sulaimaniyah yang berlokasi di Jalan Mesjid Nurul Qomar No 179 Kelurahan Sawah Baru Kecamatan Ciputat Tangerang Selatan (Tangsel) mengadakan kegiatan bercocok tanam tanpa tanah berupa pelatihan hidroponik pada Rabu (15/01/2025)
Acara ini diprakarsai oleh Pipit Ummu Kirana, diikuti oleh santri Tahfidz Sulaimaniyah sebanyak 50 orang beserta para guru pembina, perwakilan Yayasan Panti Asuhan dan Duafa Bima Az-Zahra sebanyak 7 orang.
Agenda cukup padat dimulai pukul 08.00 -12.00 WIB dibagi tiga sesie :
1. Sesie pertama pemaparan teori tentang management budidaya hidroponik, sistim dan teknologi hidroponik, potensi dan peluang hidroponik disampaikan oleh Abu Gilang dari Bygan Farm Vila Bintaro Regensi Pondok Aren Tangsel.
2. Sesie kedua praktek langsung bersama santri mulai dari menyemai, cara melarutkan nutrisi, pindah tanam, disampaikan dengan penuh canda ceria oleh Tri Hariyani dan Kris Tri Rejeki dari Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Jakarta.
3. Sesie ketiga pembuatan minuman olahan berupa juice pakcoy rasa alpukat oleh Pipit Ummu Kirana dilanjutkan dengan saling tukar cindera mata.
Pipit Ummu Kirana sebagai penyelenggara acara ini, awalnya memang ingin para santri punya keahlian atau ketrampilan lain untuk bekal mereka kelak dalam kegiatan ataupun bisnis pertanian.
"Selain itu untuk memenuhi kebutuhan sayuran secara mandiri di pondok, santri diharapkan tetap sehat dan cerdas dengan pola makan halalan thoyiban", jelasnya.
"Kita juga berharap dapat membantu ciptakan sarana kegiatan positip saat santri murojaah menghapal Quran, Hadist dan dzikir sekaligus dilakukan berbarengan sambil bercocok tanam dimana tanaman juga merupakan makhluk Allah", pungkasnya
Sementara itu pembimbing sekaligus pengajar santri Tahfidz Sulaimaniyah , Iwan Abdussalam yang biasa dipanggil Abi Iwan menyampaikan saat ini ada 9 pengajar semuanya dari lulusan Turkey dan jumlah santri pria saat ini ada 50 orang untuk tingkatan pra tahfidz.
"Kami membimbing santri dari pra tahfidz, tahfidz dan tadris untuk diarahkan melanjutkan pendidikan di Turkey sekitar 3 tahun tentunya dengan bea siswa, jika sudah selesai akan mengabdi atau mengajar di diberbagai negara yang ada Yayasan Sulaimaniyah ataupun di wilayah seluruh Indonesia yang saat ini ada 90 cabang", ucapnya.
Santri juga bisa melanjutkan kuliah di salah satu universitas Turkey, untuk tempat tinggal dan biaya hidup gratis dari Yayasan Sulaimaniyah, sedangkan uang kuliahnya bayar, namun biaya kuliah di Turkey cukup murah, ungkap Abi Iwan