Lihat ke Halaman Asli

Bowie

Pemerhati isu sosial , lingkungan, alam, pendidikan

SKH Bina Insan Mandiri Bentuk Kepedulian kepada ABK

Diperbarui: 25 November 2024   17:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Susana belajar Bowie dokpri

Sekolah Khusus (SKH) Bina Insan Mandiri yang berlokasi di Perumahan Pondok Daru Permai, Jalan Waspada IX B.01/6 Desa Daru Kecamatan Jambe Kabupaten Tangerang Provinsi Banten merupakan salah satu bentuk kepedulian terhadap Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di dalam masyarakat khususnya di wilayah Kabupaten Tangerang.

Tidak jauh dari Stasiun Kereta Api Daru Jambe namun tetap harus menggunakan angkot atau kendaraan terdapat Perumahan Pondok Daru Permai yang kondisinya masih banyak berupa tanah kosong. Di sebuah rumah yang sederhana di situlah berdiri SKH Bina Insan Mandiri yang memiliki visi "Terwujudnya Peserta Didik Yang Berbudi Pekerti Luhur, Terampil, Mandiri dan Budaya Lingkungan ASRI (Aman Sehat Rindang Indah).

Tim pengajar Irfan Budi Rahayu, S.Pd  yang ditemui pada tgl 20/11/24 mengatakan, bahwa murid di sini terdiri dari Tunarungu, Tunanetra, Tunagrahita, Tunadaksa dan Autisme. Semua calon murid sebelum diterima disekolah ini dilakukan assessment untuk menentukan tingkatan TK, SD, SMP, SMA dan fase atau kemampuan anak.

"Selain kegiatan di sekolah ada kegiatan di luar sekolah di antaranya berkunjung ke Puskesmas, Pemadam Kebakaran, Kantor Kepolisian dan acara outing," ungkapnya.

Kepala Sekolah, Sri Jumiyati S.Pd  menuturkan bahwa sekolah ini sudah berdiri selama 8 tahun sejak izin operasional tahun 2016,  jumlah siswa ada 41 orang dan setiap hari yang aktif hadir  dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) ada  27- 30 siswa dari semua jenjang  per ketunaan dan per fase.

"Kami yayasan yang bergerak bidang sosial dalam bentuk sekolah swasta dibawah naungan  Dinas Pendidikan dan Kebudayaan  Provinsi Banten," terangnya.

"Alhamdulillah anak anak kami TK, SD, SMP, SMA telah banyak mengikuti perlombaan dan mendapatkan berbagai juara dan penghargaan," imbuhnya.

Sementara itu, Shinta Maharani tim pengajar,  menyampaikan  selain akademis pihaknya mengutamakan bina diri agar  mereka bisa mengurus dirinya sendiri dan kebutuhan untuk dirinya secara mandiri.

"Untuk kegiatan diluar kelas diantaranya  Pramuka, tata boga, menanam, olah raga, membuat jamu, sabun,  menganyam,  merajut, menjahit dan khusus musik alatnya sudah ada namun guru musiknya belum ada", jelasnya

"Ada program khusus yaitu terapi dalam bentuk  konsultasi murid setiap hari Senin dan Kamis oleh tim psikolog dan klinis dari eksternal",  ujarnya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline