Para Ahli Gizi dari negara Jepang, Cina, Korea Selatan, Amerika, Inggris, Belanda, Jerman dan Indonesia suatu hari melakukan teleconference untuk mencari penyebab mengapa FPI gampang sekali tersinggung dan marah dengan ucapan Ahok. Dalam teleconference tersebut, para ilmuwan merasa kebingungan, karena dalam dugaan kasus penistaan agama, Ahok sudah dijadikan tersangka, tapi koq FPI masih marah dan rencananya mau demo lagi.
Belum lagi kasus terbaru, dimana Ahok dilaporkan polisi gara-gara bilang "Kalau kamu nonton berita, katanya setiap orang dapat Rp 500 ribu". Habiburokhman dan ACTA melaporkan Ahok ke polisi karena, mereka menganggap Ahok telah memfitnah para peserta unjuk rasa 4 November 2016.
Begitu gampangnya FPI marah dan tersinggung ini membuat para Ahli Gizi heran. Kemudian mereka sepakat untuk melakukan penelitian bersama secara online dan mengadakan percobaan. Agar hasil percobaan tidak bias, maka para Ahli Gizi sepakat melakukan percobaan ini pada 2 orang, Habib Riqieq dan Munarman.
Percobaan dilakukan setiap makan malam selama 3 hari.
Hari 1 :
- Munarman diberi makan sop kambing.
- Habib Riqieq diberi tempe goreng.
- Reaksi Munarman dan Habib Riqieq normal.
Hari 2 :
- Munarman diberi makan gulai kambing.
- Habib Riqieq diberi tempe bacem.
- Reaksi Munarman normal dan Habib Riqieq melirik-lirik makanan mbah Jati.
Hari 3 :
- Munarman diberi makan sate kambing.
- Habib Riqieq diberi tempe oreg.
- Reaksi Munarman normal walau sudah 3 hari makan kambing, tetapi reaksi Habib Riqieq sangat emosianal. Habib Riqieq membanting piring dan merampas sebagian sate kambing mbah Jati sambil berteriak: "Tempe lagi... !!! Tempe lagi... !!!"
Kesimpulan para Ahili Gizi, makan tempe ternyata dapat membuat orang tersinggung, darah tinggi memuncak dan emosi tidak terkendali.
Salam Nyengir Bocah Tua Nakal.