Lihat ke Halaman Asli

Genderang Perang Sudah Di Tabuh, 3 Poros Bersiap Saling Mengalahkan

Diperbarui: 23 September 2016   22:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://www.jendelasastra.com/karya/puisi/genderang-perang

Tentu saja yang bocah maksud bukan perang fisik, tapi perang dalam menyampaikan program, misi dan visi masing2 paslon pilkada 2017.

Dalam artikel ini Bocah hanya mengharapkan adanya perubahan gaya kampanye dari masing-masing paslon di Pilkada 2017 nanti.

Mengapa?

Belajar dari kampanye Capres 2014 lalu, black campaign banyak sekali terjadi. Akibatnya, rakyat terpecah. Hingga sekarang, yang rakyat pendukung yang jagoannya kalah tetap belum menerima kekalahan jagoannya dengan legowo. 

Dalam demokrasi, adalah hal yang wajar jika seorang pemimpin terbaik menjadi pemenangnya. Walaupun mungkin yang kalah selisih angkanya hanya nol koma sekian persen, tapi alangkah baiknya jika pihak yang menerima kenyataan bahwa saat itu rakyat sudah menentukan bahwa sang pemenang adalah yang terbaik saat pemilu waktu itu. Ingat! Pemilu diadakan 5 tahun sekali. Sebuah kekalahan itu hal biasa. Masih ada kesempatan, jika yang kalah mau memperbaiki dirinya. 

Balik lagi ke paslon pilkada 2017.

Ketiga calon yang diajukan oleh 3 poros, yaitu Ahok-Djarot, Agus-Sylviana dan Anies-Sandiaga merupakan calon gubernur yang terbaik menurut masing2 poros, sesuai dengan apa yang dimiliki oleh mereka. Kita sebagai rakyat, harus mengapreasinya! Jika kita tidak suka dengan salah satu cagub, ya tak perlu di bully lah. Kan sekarang kita sendiri yang milih. TInggal coblos aja jagoan kita, kan beres.

Yang menarik dalam pilkada ini, adalah masing-masing paslon pilkada DKI mempunyai kelebihan dan kekuranganya. Nah, siapa yang bisa menyampaikan kelebihannya lebih baik, menurut Bocah dialah yang menang. Istilahnya, semua kecap no. 1, tapi kecap yang bisa memberikan kemasan lebih baik, harga lebih baik, nilai lebih baik dan promosi lebih baik dibanding kecap lainnya, pasti akan menjadi kecap no. 1 yang sebenarnya.

Dengan hadirnya Agus yang masih muda dan Anies yang terkenal sebagai cendekiawan, mudah2an kampanye pilkada jadi jauh lebih baik. Tidak ada lagi black campaign atau negative campaign seperti pilpres 2014 lalu. 

Mari, kita belajar bersama mengkampanyekan jagoan kita dengan menyampaikan kelebihan, program, visi dan misi tanpa menghina, melecehkan dan membully paslon lainnya.

Pilih paslon terbaik menurut kalian. Ingat, hidup kita setiap hari dalam 5 tahun ke depan ada di tangan kita sendiri. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline