Lihat ke Halaman Asli

Rakyat, So What?!

Diperbarui: 24 Juni 2015   04:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kalian sama saja. Suka mengeluh, dan berharap pemimpin yang tegar dan tegas. Plis deh. Mana ada anak ayam yang dipimpin harimau. Anak ayam sudah seharusnya dipandu induk ayam. Baiklah, jika kalian tersinggung karena disamakan dengan anak ayam. Karena anak ayampun mungkin lebih baik, the chicken follows the hen unconditionally. Anak-anak ayam itu taqlik pada ibunya. Anak ayam adalah contoh loyalitas sejati. Kalian bukanlah anak ayam, jadi tak mahfum arti loyalitas itu.

Jika pemimpin kalian sibuk menciptakan lagu, so what?!. Toh jika kalian suka heavy metal, tak perlu mendengar lagu ciptaannya karena alirannya adalah pop tahun 80-an. Lebih sendu daripada  hati yang luka-Betharia Sonata, dan lebih rentan dari Nia Daniati dgn gelas-gelas kaca. Pencinta metal takkan berpaling, album pemimpin kalian takkan membawa kalian kemana-mana. So, berhentilah mengeluh, ciptakan lagu kalian sendiri!.

Lenguhan tak akan membuat anak sapi berubah menjadi harimau. Kalian makin tersinggung disamakan dengan anak sapi?. Plis deh, justru anak sapi itu perlambang keuletan. Dia menyusu pada induknya, no matter what!. Anak sapi, pencinta no.1 susu ibunya. So what?!. Anak sapi lebih baik daripada kalian?. Aku pikir juga begitu.

Jika pemimpin kalian lebih sibuk karena percakapan mesranya disadap oleh jiran ketimbang masalah para tabib yg dipenjara, So what?!. Di kampungku tukang sadap karet, diupah dengan baik. Jika tak hujan, penghasilannya bisa 3x UMR. Para tabib?..biasanya upahnya setangkup daun sirih, kemenyan, beberapa amplop tembakau  dan dua atau tiga bungkus kopi. Berhentilah mengeluh dan jadilah tukang sadap!.

Nah..jika kalian sudah muak dengan pemimpin kalian, ingatlah alasan-alasan ketika kalian memilihnya. Sesungguhnya pemimpin adalah cerminan rakyatnya. Sekali lagi, tak mungkin anak ayam dan anak sapi dipimpin oleh harimau. Jangan marah, aku tak hendak membuyarkan harapan kalian. Harimau yang kelaparan akan memakan mereka semua. Pemimpin anak ayam adalah induk ayam, pemimpin anak sapi adalah induk sapi. Jadi kelihatan kan, siapa pemimpin sesungguhnya?..pemimpin itu adalah induk-induk bukan bapak-bapak. Kalian tersinggung karena aku feminis?..hi..hi..justru lelaki disebut jantan jika mengakui kebenaran. Laki-laki di negeri kalian tak ditakdirkan menjadi pemimpin. So what?!.

Jangan marah, karena aku hanya menyampaikan hal yang (mungkin) benar, 'don't shoot the messenger', nanti kalian dikutuk dan dibenci seperti kaum pembunuh para nabi. Jika kalian muak membaca catatan seorang tak penting ini, buatlah catatan kalian sendiri?! Dan teruslah bertanya: so what?!.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline