By: Syul Prisilia Sondakh
(Mahasiswa Kateketik STF-SP prodi Filsafat)
Cara melakukan pendidikan di Indonesia sudah tentu tidak terlepas dari tujuan pendidikan di Indonesia, sebab pendidikan Indonesia yang dimaksud di sini ialah pendidikan yang dilakukan di bumi Indonesia untuk kepentingan bangsa Indonesia. Melalui pendidikan bisa mendapat pengetahuan tentang agama, ilmiah maupun pengetahuan lain yang diterima di sekolah maupun perguruan tinggi. Pengembangan pikiran sebagian besar dilakukan di sekolah-sekolah maupun perguruan tinggi lainnya, namun melalui bidang-bidang yang sesuai dengan yang kemampuan ataupun bakat dari setiap orang atau murid maupun para mahasiswa didik.
Seperti yang telah diketahui bersama, kualitas pendidikan di Indonesia semakin memburuk. Dikatakan demikian, karena terbukti bahwa kualitas guru, sarana belajar, dan murud-muridnya. Guru-guru tentunya memiliki harapan untuk para anak didik, namun belum tersampaikan. Namun guru-guru sekarang kurang kompeten.
Banyak orang yang menjadi guru karena tidak diterima di jurusan lain atau kekurangan dana. Kecuali mereka yang sudah lama berprofesi sebagai guru, belum lagi masalah gaji guru. Sarana pembelajaran juga turut menjadi faktor semakin terpuruknya pendidikan di Indonesia, terutama bagi masyarakat/penduduk di daerah terbelakang. Namun bagi masyarakat/penduduk di daerah belakang, menurut mereka yang terpenting ialah pendidikan atau ilmu terapan yang benar-benar dipakai maupun dibuat dalam kehidupan sehari-hari.
Ada banyak masalah yang menyebabkan mereka khususnya para siswa maupun mahasiswa yang tidak belajar normal namun bukan hanya terhadap siswa dan mahasiswa, terjadi juga pada guru di sekolah. Pendidikan merupakan tanggung jawab dari pemerintah sepenuhnya. Dalam berpendidikan ada beberapa akses atau langkah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, yakni:
- Meningkatkan akses terhadap masyarakat/penduduk terlebih khusus terhadap siswa maupun mahasiswa untuk bisa menikmati pendidikan di Indonesia dan semua itu dapat dilihat dari angka partisipasi.
- Menghilangkan ketidakmerataan dalam akses pendidikan, seperti ketidakmerataan di desa, kota terlebih khusus jender.
- Meningkatkan mutu pendidikan dengan meningkatkan kualifikasi guru dan juga dosen serta meningkatkan nilai rata-rata kelulusan dalam ujian nasional (UAS)
- Pemerintah mengusahakan menambah jumlah jenis pendidikan di bidang kompetensi atau profesi sekolah kejuruan.
- Pemerintah berencana membangun infrastruktur seperti menambah jumlah computer dan perpustakaan di sekolah-sekolah.
- Ada berbagai penyebab rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia, yakni:
- Efektifitas Pendidikan di Indonesia
- Pendidikan yang efektif adalah suatu pendidikan yang memungkinkan peserta didik untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan dan dapat tercapai tujuan sesuai yang diharapkan. Dengan demikian, pendidikan (dosen, guru) dituntut untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran agar pembelajaran tersebut dapat berguna.
- Efisien Pengajaran di Indonesia
- Efisien adalah bagaimana menghasilkan efektifitas dari suatu tujuan dengan proses yang lebih baik. Dalam proses pendidikan akan jauh lebih baik jika kita memperhitungkan untuk memperoleh hasil yang baik tanpa melupakan proses yang baik pula.
- Standardisasi Pendidikan di Indonesia
- Jika kita ingin meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, kita juga berbicara tentang standardisasi pengajaran yang kita ambil. Tentunya setelah melewati proses untuk menentukan standar yang akan diambil.
Peserta didik Indonesia hanya terkadang hanya memikirkan bagaiman agar standar pendidikan saja, bukan bagaiman agar pendidikan yang diambil efektif dan dapat digunakan. Hal seperti diatas sangat disayangkan karena berarti pendidikan seperti kehilangan makna saja karena terlalu menuntut standar kompetensi. Hal itu jelas salah satu penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia. Selain itu, akan lebih baik jika kita mempertanyakan kembali apakah standar pendidikan di Indonesia sudah sesuai atau belum.
Contoh saja dalam kasus UAN yang hampir selalu menjadi kontrofesi. Saya menilai adanya system evaluasi seperti UAN yang sudah cukup baik, namun yang saya sayangkan ialah evaluasi pendidikan seperti itu yang menentukan lulus tidaknya peserta didik mengikuti pendidikan, hanya dilaksanakan sekali saja tanpa melihat proses yang dilalui peserta didik yang telah menempuh proses pendidikan selama beberapa tahun. Banyak hal lain sebenarnya dapat saya bahas dalam pembahasan sandarnisasi pengajaran di Indonesia, namun mengingat saya juga belum sepenuhnya menguasai ajaran-ajaran maupun menjadi seorang guru ataupun dosen.
Dalam menumbuhkan semangat belajar dalam pendidikan pada generasi milenial sekarang khususnya pada siswa maupun para mahasiswa, yang harus dimengerti yakni, manuisa adalah seorang pembelajar sejati dimana dia akan selalu mempelajari lingkungan terus menerus baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dan pembelajaran ini dimulai dari hal sederhana ketika masih kecil seperti ketika kita belajar merasakan benda, berjalan atau bicara. Ketika mulai berbicara dan banyak bertanya, jawaban` yang didapatpun tidak memuaskan dan bahkan cenderung menyakiti rasa ingin tahu. Untuk mengatasi permasalahn pendidikan di Indonesia, secara garis besar menurut saya ada dua solusi yang dapat diberikan yakni:
- Pertama, solusi sistematik, yakni solusi dengan mengubah system-sistem social yang berkaitan dengan system pendidikan. Seperti diketahui system pendidikan sangat berkaitan dengan system ekonomi yang diterapkan. System pendidikan di Indonesia sekarang ini, diterapkan dalam konteks system ekonomi kapitalisme, yang berprinsip antara lain meminimalkan peran dan tanggung jawab Negara dalam urusan public, termasuk pendanaan pendidikan.
- Kedua, solusi untuk masalah-masalah teknis dikembalikan kepada upaya-upaya praktis untuk meningkatkan kualitas system pendidikan.
Kualitas pendidikan di Indonesia memang masih sangat rendah bila dibandingkan dengan Negara lain. Adapun solusi untuk permasalahan diatas antara lain dengan mengubah system-sistem social yang berkaitan dengan system pendidikan, dan meningkatkan kualitas guru dan dosen serta prestasi siswa maupun para mahasiswa. Perkembangan dunia di era globalisasi ini memang banyak menuntut perubahan kesistem pendidikan nasional yang lebih baik serta mampu bersaing secara sehat dalam segala bidang.