Lihat ke Halaman Asli

Dari Pecinta Kopi, Kini Penyuka Permata

Diperbarui: 27 Agustus 2018   16:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Saya seorang blogger yang menyukai segelas kopi untuk menemani aktivitas menulis setiap harinya. Aktivitas sehari-hari banyak berkumpul bersama teman-teman untuk kopi bareng dan menjadikannya salah satu awal dimana saya menyukai batu permata dulunya. Ya, ketika salah satu teman menggunakan batu blue safir, saya pun mulai tertarik dan ingin untuk memilikinya.

Walau sejak kecil saya anti sekali untuk menggunakan berbagai aksesoris baik itu jam tangan, cincin maupun lainnya. Namun entah mengapa ketika saya melihat cincin dengan batu blue safir yang digunakan teman saya tersebut, akhirnya saya jatuh cinta pada pandangan pertama. Ya, blue safir srilanka ceylon adalah jenis permata yang ia gunakan.

Dengan bermodalkan tanya pada teman dimana dia membeli blue safir yang ia kenakan, akhirnya saya pun mengunjungi toko batu permata yang ia sebutkan. Singkat cerita saya pun mengunjungi toko batu permata tersebut untuk mencari permata yang sama persis yang teman saya gunakan yakni batu blue safir srilanka asli.

Namun, betapa terkejutnya saya ketika mengetahui harga blue safir srilanka asli tersebut. Bisa dibilang harganya jutaan rupiah dan tentu harga tersebut bagi saya sangatlah mahal namun kualitas batu akan sebanding dengan yang akan kita dapatkan nantinya. Akhirnya saya pun tak dapat menolak untuk berlama-lama  membeli batu blue safir srilanka tersebut dan menjadikannya sebagai salah satu koleksi yang sampai sekarang menjadi cincin yang saya kenakan.

Kini, dari pecinta kopi saya menjadi penyuka permata khususnya batu blue safir srilanka yang saya kenakan tersebut dan sebagai salah satu cincin yang indah dipandang mata. Oh ya, blue safir atau batu safir bukanlah jenis batu yang sama dengan batu akik, karena batu permata umumnya diperoleh dari hasil penambangan di dalam perut bumi, sedangkan batu akik merupakan hasil fosil atau dari letusan gunung merapi yang bisa ditemukan di sekitar lereng gunung, sungai dan sebagainya.

Nah, kini akhirnya saya menjadi seseorang yang menyukai batu permata sama dengan hobi salah satu teman saya yang menjadi cikal bakal saya bisa tertarik dan menyukai batu safir tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline