Benar, ketika hati dirundung pilu
Segala hal di hari deoan tampak meragu
Cinta, asa, impian menjadi semakin tabu
Canda tawa hanya angin lalu
Cerita motivasi hanyalah dongenganmu
Taklah cukup membuat menyala oborku
Benar, tawaku membahana melihat konyol lakonmu
Setelahnya, justru tak berbekas, semu
Benar, semangat menyala ketika kudengar untaian kata yang menutrisi jiwa
Tetapi setelahnya, habis dimakan cacing-cacing asa