Lihat ke Halaman Asli

Ketika Tuhan Membukakan Jalan Menuju Kesuksesan

Diperbarui: 19 Mei 2017   15:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


MIMPIKU BERMULA DARI SINI


Inilah Foto saat aku dipanggil maju kedepan untuk menerima penghargaan dari Direktur Utama Radar Tarakan,Anny Susilowati

TARAKAN– Media kebanggan warga Kaltara, kembali memenangkan dua penghargaan pada dua kategori dalam kompetisi Kaltim Post Awards triwulan kedua yang digelar oleh Kaltim Post.

Pengahargaan pertama pada kategori karya tulis bersambung yang berjudul “Kehidupan Warga Tertinggal  di Kalimantan Utara”. Terbit pada 6 hingga 13 Juni 2016, yang berhasil menjadi tulisan terbaik kedua se-Kalimantan.

Desa yang menjadi peliputan wartawan Radar Tarakan, Rury Jamianto yang kemudian dikoreksi Wakil Pemimpin Redaksi Ashari Ahsan ini adalah Desa Sabuluan, Tulang, dan Saduman, di kecamatan Sembakung Atulai, Kabupaten Nunukan. Mayoritas penduduknya adalah warga suku Dayak Agabag yang masih tetap konsistensi dalam menjaga kebudayaan leluhurnya.

Untuk mendapatkan berita ekslusif tersebut, peliputan dilakukan secara langsung hingga sepekan, bersama warga suku Dayak Agabag. “Karya ini kami dedikasikan untuk warga pedalaman agar pemerintah dan pihak terkait mengetahui bagaimana kehidupan asli warga didesa tertinggal ini. Betapa menakjubnya tradisi kebudayaan mereka yang masih terjaga dengan konsisten yang belum terlihat oleh pemerintah,” ungkap Rury.

Penghargaan kedua yang diraih Radar Tarakan, yakni juara ketiga pada kategori Overal Design untuk edisi 2 Juni 2016, yang penghargaannya diberikan kepada pekerja penataan halaman (layouter).

Pada triwulan pertama di 2016, Radar Tarakan juga berhasil meraih berbagai penghargaan di  kompetisi ini. Untuk kategori karya tulis, karya berita Radar Tarakan yang berjudul “Budaya Kehidupan Masyarakat Long Sule dan Long Pipa” berhasil menjadi tulisan terbaik pertama se- Kalimantan.

Karya tulisan ini merupakan tulisan khusus yang diliput oleh wartawan Radar Tarakan Dedi Suhendra, dan dikoreksi oleh Wakil Pemimpin Redaksi Ashari Ahsan. Desa yang menjadi peliputan yakni desa Long Sule dan desa Long Pipa, yang mayoritas penduduknya adalah warga suku Dayak Punan. Satu di antara suku Dayak yang masih bertahan hidup di pedalaman Kalimantan. Tulisan tersebut mengalahkan 22 karya tulisan dari sembilan media Kaltim Post Group se-Kalimantan. Selain itu, Radar Tarakan juga juara untuk kategori Overall Design. Tepatnya edisi khusus pelantikan Bupati KTT dan Bupati Bulungan, edisi cetak tebal pada 18 Februari 2016 . (*/eru/ash)

YAH, Kemenangan ini tentunya tak terlepas dari bimbingan Pimred Gue, Anthon Joy. Orang Simple dan tidak neko-neko, apalagi dia juga orangnya akrab dengan wartawannya. memenangkan pengharagaan ini tak pernah terbesit olehku untuk bisa mendapatkannya. Masuk nominasi saja alhamdulillah bersyukurnya bukan main.

Namun, Allah berkata lain, karena doa kedua orang tuaku akhirnya mimpi yang tak pernag ku bayangkan bisa ku raih dengan tangis haru.

Ya Allah , apakah ini awal untuk aku bisa berkarir, tanya dalam hatiku. saat pulang ke rumah, aku langsung berteriak kepada Ibuku.

"Ibuuuuuuu....."ucapku dengan berlinang air mata.

"Aku diumumkan menang dan dapat penghargaan, Ini berkat ibu, aku bisa menang. Kalau selama ini eru ada salah mohon di maaffkan Bu,"tangisku di hadapannya.

Waktu yang dinanti-nanti pun akhirnya tiba, saat rapat besar bersama Direktur Utama, dan di hadiri seluruh jajaran redaksi Radar Tarakan, dan Radio RTFM. Namaku pun akhirnya di sebut untuk maju ke depan menerima penghargaan.

dari dalam lubuk hatiku yang paling dalam berkata " Yah, inilah saatnya aku mulai semuanya, aku yang terlahir sebagai anak kurang mampu dan tak memiliki mimpi, harus memiliki target dan cita-cita demi kedua orang tua dan adik-adik yang harus ku biayai, Bismiilah," kataku sambari menerima piagam penghargaan.


Bersambung..............................................



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline