Satu kata buat komik ini yang patut kita acungi jempol dan harus kita apresiasi keberedaaannya. Bukan hanya layak disebut komik saja, ini adalah karya seni yang luar biasa.
Satu lagi karya Pak Toni Masdiono yang terbit di Indonesia, meski di bilang Indonesiapun, jangan salah karena Komik ini nyatanya berbahasa inggris.
Komikus Malang yang melalang buana di dunia Internasional ini memang punya karya lain, seperti Komik Kisah Lain dari Situ Gintung, Malena, Gurniti dan Karimata 1890 yang masih satu universe dengan komik terbarunya ini. Selain itu, Komik ini juga terdaftar dalam katalog sebagai koleksi resmi US Congress Library.
Berbeda dari Karimata 1980, Lao Sam 1892 diterbitkan oleh Win Comics. Lao Sam 1892 adalah logy kedua dari tetralogy karya Pak Toni Masdiono, komik One Shot yang bisa kalian nikmati endingnya hingga selesai, namun kalau kita ambil dari segi ceritanya, statusnya masih ongoing alias belum tamat.
Lao Sam atau Lasem sendiri merupakan sebuah tempat di Kabupaten Rembang - Jawa Tengah, yang dikenal pula sebagai Tiongkok Kecil atau Little Chinatown karena menyimpan banyak sejarah tentang orang Tionghoa. Ditempat ini juga, perpaduan nilai budaya antara Cina dan Jawa terjalin, lintas etnis - lintas agama, sebuah tempat dengan nilai Toleransi yang sangat tinggi.
Nah jika masih satu Universe dengan komik sebelumnya, Karimata 1890, berarti setting di komik ini adalah 2 tahun setelahnya. Jika Karimata 1890 diterbitkan pada tahun 2019, Lao Sam 1892 ini diterbitkan di akhir tahun 2022 tepatnya di Bulan November. Yang berarti butuh waktu 3 tahun untuk logy ke 2 ini.
Tulisan Silent Comic di cover depan adalah keterangan bahwa isi komik ini adalah Komik Bisu alias tanpa dialog. Sebuah jenis komik yang jarang ditempuh oleh mayoritas komikus, karena sulit dan sunyinya jalan mereka dalam membuatnya, belum lagi penyampaian ke pembacanya.
Demografi komik ini menurutku masuk ke Komik Netral, terlepas dari segi actionnya, dramanya lebih terasa untuk dinikmati siapa saja. Sedangkan untuk ratingnya masuk ke Komik Dewasa, mengingat jalan cerita dan temanya.
Harganya sendiri jika bagi yang baru tahu pasti auto kaget, karena dijual dengan harga Rp. 200.000, tapi untuk pecinta komik atau yang paham tentang komik, harga segini itu pas atau malah hampir tak sebanding dengan proses pembuatannya, artnya, ceritanya, nilai historisnya dan cetakannya.
Komik ini dibekali cover yang mewah dan elegan banget, menggunakan laminasi doff dan finishing hotprint warna merah dipadukan emboss di tulisan Lao Sam yang mengambil tokoh Inang yang tampil seksi dengan perpaduan warna soft kuning dan kontras hijau - merahnya.
Dengan dimensi komik yang besar berukuran 18x26x0,8cm, tentunya mantap sekali untuk pembaca. Selain besar komik ini juga berat karena menggunakan kertas artpaper sebagai isinya yang full hitam putih. Dengan materi artpaper ini, gambar jadi telihat jelas.
Melihat dari segi cerita dan sejarahnya, komik ini masuk ke genre Historical dan Drama, sedangkan jika melihat dari aksi dan cara bertarungnya, komik ini masuk genre Action dan Martial Arts. Untuk Temanya tentang sebuah Pertempuran Geng Opium namun sekilas seperti bernuansa pendekar.