Lihat ke Halaman Asli

Seri Pelayanan Kesehatan: Pengalaman di 4 RS Swasta

Diperbarui: 7 Juli 2015   21:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Salam untuk semua..

Pengalaman-pengalaman ini saya rasakan sendiri. Pertama, sewaktu penanganan Ibu/mama saya di 4 rumah sakit swasta mapan/lama dan satu rumah sakit swasta yang cukup baru.

Kedua, pelayanan salah satu RSUD di bawah kendali Pemprov DKI. Tindakan operasi yang hampir saja tertunda atau batal (tulisan lainnya)

Pengalaman ini membantu saya sedikit memahami pelayanan kesehatan (disingkat PELKES) di Jakarta. DKI Jakarta adalah miniatur Indonesia.

Saya terus mengingat pengalaman ini karena kami akhirnya kehilangan ibu/mama setelah perjuangan selama kira-kira 2-3 tahun, tepatnya sekitar tahun 2013. Almarhum mengalami sakit yang komplikatif berupa penyakit dalam yang cukup membingungkan sampai dengan saat ini. Membingungkan itu maksudnya tidak menemukan sebab musabab penyakit tersebut dari awal sekali dan tidak ada evaluasi atas setiap penanganannya.

Setelah kepergian beliau, saya berpikir apa kekurangan pelayanan/penanganan dokter selama ini maupun kami. Saya akan membagi waktu kejadian dalam beberapa tahap:

1. Tahap Temuan Sakit Awal (TTSA) dan bolak baliknya ke RS

Pertama kalinya, beliau tiba-tiba mengeluh sakit dan diopname di RS SWASTA KE-1, namun setahu saya tidak jelas diagnosis sakitnya akan tetapi beliau merasa sehat sehingga boleh pulang. Kemudian, beliau mengeluh sakit lagi dan pergi ke RS SWASTA KE-2 dan beliau didiagnosis dengan segala kemungkinan namun singkatnya diduga ada sakit atau virus pada lambung atau saluran pencernaan sehingga membuat kondisi beliau begitu kurus dan bolak balik diopname di RS SWASTA KE-2. Pada saat itu juga diduga beliau memiliki fungsi jantung yang tidak optimal atau ada penyempitan. Sayang sekali, penanganan terhadap sakitnya cukup rumit karena komplikatif. Bolak balik opname di RS SWASTA KE-2 ini hampir 2 tahun lebih.

2. Tahap Keputusan Penting dan Urgent (TKPU)

Kemudian, setelah beliau sudah mulai 1 tahunan bebas bolak balik opname, ternyata sakit jantung beliau sudah berada dalam tahap yang sangat riskan. Belum itu saja, fungsi ginjal beliau didiagnosis buruk pula di RS SWASTA KE-3 sehingga diputuskan melakukan bypass jantung dan diharapkan kemudian menangani fungsi ginjal dengan cuci darah. Beliau dirawat 2-3 minggu dan rajin cuci darah selama di opname. 

3. Tahap Pelayanan ICU (TPICU)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline