Lihat ke Halaman Asli

::Sebelum Senja Menghilang... ::

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Siluet yang teranggun mulai mengayun retakkan susunan terindah dalam naung... dibawah tiang listrik yang terpancang memanjang rintik hujan tak gamang dalam jingga yang terambang,... Rabbiiiii... Indah nian ufuk yang satu ini... tak ada kuasa-MU yang lautkan gundah semua'a indah... bersama suara klakson bertabur debu yang menyerbu.. masih asyik kupandangi pesona itu dalam liar jalanan.. aaaahhhhh... tak peduli akan hitam wajah ini... ada banyak sabun yang usir kotoran'a... aku hanya peduli akan senjaku... senja yang tetap saja kupuja... entah... selalu ada rindu untuk  menunggu senja yang merayu jingga'a menyurutkan emosi dalam temperatur tinggi mengajakku menempati susunan apik dalam siluet'a yang lembut mencabik sebelum senja menghilang,.. inginku sebutkan satu harapan... Yaa Rabbiiii... patrikan selalu niat suci dalam hati ini....  ^_^ Notz, 27 Des 2011




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline