Lihat ke Halaman Asli

Kalau Aku Ikut Memilih, Aku Rugi dan Merugikan

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

demokrasi

[caption id="" align="alignnone" width="900" caption="sumber illustrasi: boneputra.com, karya: Andi Bachtiar, hak cipta: boneputra.com, lisensi: Gratis."][/caption] PETAKA DEMOKRASI (4) Dua hari yang lalu aku terbaca sebuah artikel dari berita online dari tanah air yang membuat aku berfikir sejenak. Inti beritanya adalah WNI di Malaysia tidaak tau kalau ada pemilu 9 April nanti, WNI yang diwawancara adalah WNI yang tinggal di ibukota Malaysia yaitu Kuala Lumpur. Aku jadi tertanya diri sendiri, betulkah dia dan teman-temannya tak tau? Apa mereka tidak pernah nonton berita, tak pernah buka twitter/facebook, tak pernah telefon atau SMS teman/keluarga di Indonesia? Padahal mereka tinggal dikota besar. Atau mungkin saja mereka sengaja tidak mau tau, seperti teman-teman sekerjaku. Aku tinggal dan bekerja di pedalam Lahad Datu, Sabah, Malaysia. Walaupun jauh di pedalaman aku dan teman-teman tau adanya pemilu di bulan April 2014 sejak ujung tahun 2013. Pihak majikan kami telah menampal pengumuman tentang pemilu Indonesia 2014 di papan notis perusahaan. Tiada sebab untuk kami tidak tau tentang pemilu April nanti, tapi masing-masing punya sebab untuk tidak pergi memilih. Aku tak mau anil tau tentang sebab mereka, mungkin sama denganku mungkin beda. Aku punya pertimbangan sendiri untuk tidak pergi memilih, aku tak mau rugi dan tak mau merugikan.

  • Sebagai WNI yang tinggal di luar negeri tentu tempat mencoblos tidak disediakan di kelurahan masing-masing. Kalau mau mencoblos harus pergi ke kantor konsul terdekat. Dari tempatku ke Tawau yaitu tempet terletaknya Kantor Konsulat akan menghabiskan kira-kira RM 100 untuk tambang bas dan makan dalam perjalanan tambah bakal kehilangan upah kerja pada hari tersebut beerkisar antara RM 40. Aku rugi secara pribadi.
  • Jika sekiranya ternyata yang kupilih ternyata koruptor dan memang tiada pilihan lain, bakal merugikan negara Trliunan Rupiah. Aku tak ingin terlibat memilih lintah yang akan mengisap darah negaraku.

Artikel terkait; * PETAKA DEMOKRASI (1) Kalau Ada Calon Presiden Seperti Ini Pasti Kupilih. * PETAKA DEMOKRASI (2) Pesta Demokrasi Atau Pesta Menipu Rakyat? * PETAKA DEMOKRASI (3) Demokrasi Itu Tak Punya Agama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline