Lihat ke Halaman Asli

Penolakan Pembangunan Mesjid di AS, Mesjid (Bukan) Pusat Teroris dan Radikalisasi

Diperbarui: 20 April 2016   08:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="source: tumblr.com"][/caption]Kira-kira 3 minggu yang lalu di mailbox ku ada kiriman semacam postcard (kartu pos) yang menginformasikan adanya rencana pembuatan mesjid di atas sebidang tanah kosong yang terletak tidak terlalu jauh dari lingkungan rumah ku. 

Sudah lebih dari 2 tahun yang lalu aku sudah tahu rencana pembangunan mesjid itu. Siapa pengurus organisasi yang merencanakan pembuatan mesjid itupun aku tahu, dan pernah bersalaman dengan ketuanya di beberapa acara di beberapa mesjid. 

Tanah kosong di sebuah area bisnis (komersial) di mana masjid akan dibangun itu pun sudah dibeli, dan sekarang para pengurus sedang giat-giatnya mengadakan fund raising untuk mendapat untuk segera memulai pembangunan fisik mesjid.

Tidak ada yang aneh dari postcard yang dikirim secara anonymous (tanpa nama pengirim). Isi postcard itu biasa saja, yaitu memberi informasi kepada seluruh penghuni rumah/penduduk kota kecil dimana aku tinggal, bahwa ada kelompok muslim yang akan mendirikan mesjid. 

Jika ada yang punya concern atau masalah dengan akan adanya masjid itu, agar segera menyuarakan pendapatnya ke City atau kirim email ke sebuah alamat tertentu. 

Awalnya aku ingin share dengan teman-teman sepengajian soal post card itu. Tapi tidak jadi karena aku pikir ini adalah hal yang lazim di US (Amerika Serikat), yaitu setiap orang berhak menyuarakan pendapatnya ke City dan mungkin sudah selesai urusannya karena pihak City secara prinsip sudah mengeluarkan ijin pendirian mesjid.

Seminggu setelah postcard beredar, masalah ini kemudian di expose oleh media lokal termasuk media terbesar di Seattle, Seattle Times. Terungkap pula sebagai inisiator pengirim postcard itu adalah seorang CEO perusahaan lokal yang baru-baru ini memperluas pabrik perusahaannya yang berlokasi di kota ini, setelah perusahaannya menang kontrak bernilai ratusan juta dollar dari sebuah perusahaan besar. 

Saat di konfirmasi oleh sebuah media, di bawah ini adalah jawaban standard dari pengirim postcard itu.

response to an emails to that address was signed “on behalf of the concerned citizens.”

The anonymous email stated:

“We are concerned citizens living in –censored- with different backgrounds and walks of life.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline