Lihat ke Halaman Asli

Bonefasius Sambo

Seorang guru yang gemar menulis

Ahok-Djarot, Pertemanan Sejati Lahir dari Derita

Diperbarui: 28 Mei 2017   03:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Kekompakan Ahok-Djarot Selama Masa Kampanye Sumber: Seword.com"][/caption]

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sampai hari belum lepas dari bayang-bayang politik Joko Widodo, Presiden RI ke-7 kita saat ini. "Perkawinan" politik mereka terjadi jelang Pilgub DKI tahun 2012. Saat itu Ahok diusung oleh Gerindra dan Jokowi diusung oleh PDIP-P. Harus melalui dua putaran, akhirnya Jokowi-Ahok menang sebagai gubernur DKI periode 2012-2017.

Belum genap lima tahun Jokowi maju sebagai calon presiden pada tahun 2014 dan keluar sebagai pemenang Pilpres dan dilantik sebagai presiden RI ke-7 periode 2014-2019.

Untuk mengisi kekosongan jabatan gubernur DKI, maka Ahok dilantik sebagai gubernur pada tanggal,19 November 2014. Ahok akhirnya memilih Djarot Saiful Hidayat untuk mendampinginya sampai menyelesaikan masa bakti mereka pada bulan Oktober 2017.

Nama besar Jokowi dikait kaitkan ketika dugaan kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok, September 2016, di Kepulauan Seribu. Beragam Aksi Damai dilakukan untuk menuntut keadilan dengan tuntutan agar Ahok dijebloskan ke penjara.

Dalam proses hukum yang menguras energi dan pikiran, lagi lagi nama Jokowi dikaitkan dengan Ahok. Joko Widodo dituduh membekingi proses hukum Ahok. Dan tuduhan itu tidak terbukti. Ahok akhirnya divonis dua tahun penjara pada tanggal, 9 Mei 2017 lalu.

Kisah Ahok-Djarot

Sebelum menjabat wakil Ahok di DKI (17 Desember 2014), mereka sudah saling kenal ketika Ahok masih menjabat Bupati Bangka Belitung sedangkan Djarot sebagai Walikota Blitar dua periode.

Ketertarikan Ahok pada Djarot Saiful Hidayat yang merupakan kader PDI-P ini karena kemampuan Djarot dalam urusan bedah rumah. Jakarta memiliki masalah pelik terkait urusan pemukiman kumuh padat penduduk. Atas dasar inilah Ahok memilih Djarot sebagai wakilnya.

Sebagai pemimpin politik, hubungan Ahok-Djarot juga mengalami pasang surut terkait kebijakan publik. Ahok yang ceplas ceplos dan Djarot yang kalam kadang dipolitisasi oleh lawan politik mereka. Namun sikap profesional mereka tetap terjaga. Sehingga tampuk kepemimpinan tetap mereka laksanakan walau Ahok harus mendekam di penjara.

Setelah Ahok diusung oleh PDI-P pada tanggal 20 September 2016, sudah pasti Djarot akan menjadi wakilnya. Perjalanan mereka yang sesungguhnya dimulai saat itu. Berbagai masalah datang ketika kasus video "Al Maidah 51" mengemuka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline