Berdasarkan catatan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Korea Selatan merupakan negara investor nomor tiga terbesar di Indonesia. Pada Sektor Industri Manufaktur, perusahaan-perusahaan Korea Selatan berkontribusi hingga 71 persen dari total investasi selama lima tahun terakhir, yakni senilai 7,5 milliar dollar AS. Bahkan, pabrik-pabrik tersebut juga mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 900 ribu orang.
Menurut Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto menjelaskan saat ini pihaknya tengah membidik investor Korea Selatan yakni Lotte Chemical Titan agar segera merealisasikan penanaman modalnya sebesar 3-4 miliar dolar AS yang akan memproduksi naphtha cracker dengan total kapasitas sebanyak 2 juta ton per tahun.
Selain itu, Kementerian Perindustrian juga tengah memfokuskan industri petrokimia sebagai salah satu sektor yang diprioritaskan pembangunannya dalam negeri berperan penting sebagai pemasok bahan baku bagi banyak manufaktur hilir seperti industri plastik, tekstil, cat, kosmetika hingga farmasi.
Airlangga menyebutkan, Kemenperin juga telah mengusulkan agar industri petrokimia termasuk sektor yang perlu mendapatkan penurunan harga gas karena sebagai sektor pengguna gas terbesar dalam proses produksinya. Dengan harga gas yang kompetitif, Airlangga meyakini , daya saing industri petrokimia nasional makin meningkat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H