Lihat ke Halaman Asli

Berita Blunder

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Seru juga belakangan mengikuti berita-berita yang terjadi di tanah air, terkadang yang paling seru adalah membaca tulisan dari kolom komentar yang diberikan oleh pembaca berita, mulai dari terkesan lucu hingga menghujat bahkan hampir-hampir menghina

Kasus tertangkapnya terduga mucikari RA membuat penikmat dan pengikut berita hiburan menjadi riuh, apalagi kemunculan inisial nama yang disebut-sebut sebagai "barang dagangan" RA beredar dan serta merta pembaca mulai mengait-kaitkan dengan sejumlah nama yang dicurigai sebagai sosok inisial tersebut. Berita berkembang sedemikian rupa bahkan beberapa pesohor yang ditenggarai sebagai pemilik inisial mulai melakukan bantahan hingga melapor ke kepolisian.

Sebelumnya beberapa pesohor (entah kenapa banyakan dari penyanyi dangdut) mulai berkomentar mengenai fenomena ini dan serta merta mengungkapkan bahwa "mereka" juga sering ditawari untuk melakukan transaksi seksual dan syukurnya agama mereka begitu kuatnya sehingga tidak sampai terjadi. Blunder? Iya, karena pihak kepolisian boleh saja memanggil mereka-mereka yang konon pernah ditawari sebagai saksi dimana akan digunakan sebagai upaya pembrantasan praktik prostitusi, siapkah para pesohor ini?

Saya tidak mengerti apakah kasus penawaran ini benar terjadi atau hanya menumpang dari wacana yang lagi rame agar diberitakan media? Kalau memang iya pernah ditawari pasti mereka tahu sesiapa yang menawari pekerjaan tersebut karena jika tidak berarti berita ini bohong adanya. Memang benar kata beberapa pengulas media, berita burukpun menjadi ajang promosi yang menguntungkan bagi media dan sekelompok orang yang terlibat didalamnya untuk menaikan harga berita yang berbanding lurus dengan istilah "lebih banyak di ekposure, maka namapun akan lebih terkenal, semakin terkenal penawaran pun akan meningkat"

Berita lain yang menurut saya agak blunder adalah pernyataan dari Menteri Susi dimana beliau mengatakan ada yang menawarkan sejumlah uang agar tidak "sekeras" sekarang dalam pelaksanaan kebijakan beliau sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.

kenapa blunder? sebagai bagian dari jajaran petinggi di pemerintahan beliau semestinya melakukan upaya agar usaha "penyuapan" ini tidak terjadi dan beliau berhak melaporkan sebagai upaya penyuapan dan menghalangi pekerjaan beliau sebagai pemegang kebijakan bukannya hanya melempar suatu wacana ke masyarakat tetapi tidak bersedia mengungkapkan lebih jauh

Saya percaya niat ibu Menteri tetapi, penegakan hukum dan aturan seyogyanya lebih diutamakan, dengan tidak melaporkan usaha penyuapan tersebut akan berakibat perwujudan pemerintahan yang bersih dan transparan tidak akan pernah tercapai




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline