Lihat ke Halaman Asli

BioIndikator

Diperbarui: 24 Juni 2015   04:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Tanah dan air menjadi faktor penting bagi kehidupan manusia dan mahluk lainnya, dalam hidup ini kita tidak bisa lepas dari kedua media tersebut. Tanah sebagai pijakan kita sehari-hari untuk melangkah dan tumbuh diatasnya, sedangkan air untuk kita konsumsi sehari-hari untuk kebutuhan metabolisme tubuh kita. jika kedua media tersebut tercemar maka kualitas hidup kita juga akan terganggu.

Limbah tambang merupakan salahsatu bahan pencemar berbahaya yang perlu kita waspadai jika kita bertempat tinggal di lingkungan sekitar tambang. Area pertambangan merupakan area yang umumnya tergolong area yang tercemar, karena aktivitas penambangan menghasilkan limbah-limbah yang mengandung banyak kandungan baik logam maupun nonlogam. pembuanggan limbah tambang ke dalam air akan mempengaruhi kehidupan dalam air itu, sehingga akan mempengaruhi struktur dari komunitas yang ada dalam lingkungan perairan.

Kandungan bahan organik dan an-organik dalam limbah memberikan dampak negatif pada badan air jika tidak sesuai dengan Baku Mutu Limbah. penurunan dalam keanekaragaman spesies dapat dianggap sebagai suatu tanda adanya pencemaran dalam air. Beberapa indikator dapat dipakai untuk mengukur pencemaran air baik secara biologi maupun secara fisika kimia.secara biologi kita dapat menggunakan ganggang yang hidup di lingkungan perairan tersebut. ganggang dalam badanair bergantung pada cepat aliran, kedalamanm serta kandungan mineral yang ada dalam perairan tersebut. jika suatu perairan berwarna hijau kebiruan itu bisa jadi perairan tersebut banyak mengandung Nitrogen (N), dan Phospat karena banyak terdapat ganggang hijau biru. masih banyak lagi bio indikator yang dapat digunakan untuk mendeteksi suatu lingkungan tercemar atau tidaknya. Semoga kita semakin sadar pentingnya menjaga lingkungan, kalau bukan kita, lalu siapa lagi yang akan menjaga dan merawat lingkungan?

Regards,

Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, Semarang.





BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline