Lihat ke Halaman Asli

Artikel Steroid: Pengertian, Dampak, Komplikasi dengan HAM, serta ETIKA Pemakaiannya

Diperbarui: 9 Januari 2025   10:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Banyak orang dalam dunia olahraga saat ini mengakui steroid sebagai cara untuk meningkatkan daya tahan tubuh serta kemampuan fisik. Steroid sendiri adalah obat yang tidak boleh digunakan secara tidak tepat tanpa resep dokter. Namun, orang sering menyalahgunakan penggunaan steroid "sebagai cara untuk mendapatkan keuntungan dari orang lain". Steroid dikenal luas di seluruh dunia, dan menurut beberapa situs, sekitar 1-5% orang menggunakan steroid. Itu berarti setiap 100 orang, ada 5 orang yang menggunakan produk ini sebagai doping.

Awalnya, steroid digunakan untuk mengobati hipogonadisme serta gangguan pubertas pada anak laki-laki. Namun, sejak tahun 1960, steroid mulai digunakan untuk meningkatkan massa otot dengan penambahan massa lemak yang rendah.

Namun, ada banyak kerugian dalam penggunaan steroid. Pertama, steroid dapat mengurangi ukuran testis karena tingginya tingkat testosteron eksogen yang diperoleh dari luar tubuh. Akibatnya, produksi alami testosteron dalam tubuh akan menurun dari waktu ke waktu. Banyak efek samping lain yang dapat terjadi akibat tingginya kadar testosteron, seperti penurunan gairah seksual, disfungsi ereksi, dan rendahnya jumlah sperma.

Dalam berbagai organisasi di dunia, penggunaan steroid dianggap berbahaya dan dapat melanggar HAM dari pemain lain yang bersaing secara bersih, karena steroid sendiri dapat meningkatkan peforma dari pengguna tersebut sehingga mengakibatkan hukuman berat jika tertangkap. Oleh karena itu, penggunaannya telah dilarang. Organisasi-organisasi tersebut termasuk Komite Olimpiade Internasional, Asosiasi Atletik Perguruan Tinggi Nasional (NCAA), dan Liga Sepak Bola Nasional (NFL), serta lainnya.

Penggunaan Steroid sendiri harus diatur dalam dosis tertentu apabila ingin dipergunakan, pengguna harus mengikuti dosis yang telah diberikan oleh dokter apabila tidak ingin merasakan komplikasi pada kesehatannya. Harus diingat juga bahwa jangan pernah menggunakan steroid tanpa sepengetahuan dan resep dari dokter.

Untuk penggunaan Steroid sendiri dibagi menjadi beberapa, diawali dari Tablet, Suntikan Kortesoid, dan inhaler serta semprotan steroid. Perlu diingat lagi, bahwa jika memakai jenis obat diatas dengan dosis yang tepat, akan menimbulkan efek samping yang berbahaya.

Jadi, steroid adalah obat yang awalnya digunakan untuk mengobati hipogonadisme dan gangguan pubertas, tetapi sejak 1960 juga dimanfaatkan untuk meningkatkan massa otot dengan sedikit lemak. Meskipun dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan kemampuan fisik, penggunaannya sering disalahgunakan sebagai doping, dengan sekitar 1-5% orang di dunia terlibat dalam penyalahgunaan ini. Steroid memiliki efek samping serius seperti penurunan ukuran testis, disfungsi ereksi, rendahnya jumlah sperma, hingga menurunkan produksi testosteron alami. Karena bahayanya, banyak organisasi olahraga global seperti Komite Olimpiade Internasional dan NCAA melarang penggunaannya, dengan sanksi berat bagi pelanggar. Steroid hanya boleh digunakan sesuai resep dokter untuk menghindari komplikasi kesehatan dan tidak boleh digunakan sembarangan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline