Lihat ke Halaman Asli

Debu

Diperbarui: 22 Februari 2023   08:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Aku duduk termenung di sudut Kapela

Bangkunya yang keras mengusik,

Hawanya yang panas gerah,

Semua hampir kulupa saat nyanyian sendu "hanya debulah aku" dinyanyikan penuh rindu

Pagi ini,

Setelah ditaburi abu,

Jiwa digauli kalbu,

Tubuh dirubuhi sesal

Aku tersentak dan berkata menebah dada: mea culpa, mea culpa.

Hidup tidak lebih dari debu dipoles kulit

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline