suatu hari di musim hujan
di saat sulur-sulur mulai tumbuh merambat mencari kehidupan
anak-anak bermain lumpur di tepian jalan yang tak pernah bertepi kepada sepi
genangan air menggenangi jalan
sedang semesta menyanyikan rinai hujan musim dureng yang akrab,
lelaki kurus itu singsingkan baju
berbekas pengalaman yang mapan,
ia menggagahi waktu melawan animo orang-orang kota yang ogah dinodai alam
keriput wajahnya dipolesi senyum sapa yang hangat
mengejutkan si kecil yang dibungkus lampin, berteduh di bawah kardus bekas yang mulai koyak dalam rintikan hujan