Kejadian luar biasa tiba-tiba memorak-porandakan hampir semua segi kehidupan manusia. Wabah korona yang cepat melesat menembus batas menumbangkan beragam sekat. Kini hampir mayoritas penduduk dunia melakukan beragam penyesuaian hidup agar dapat menangkal virus korona. Mendadak masker menjadi wajib dikenakan saat bepergian. Budaya cuci tangan dengan sabun semakin gencar disampaikan.
Semua bidang kehidupan terkena imbas penyebaran virus korona. Pun, dunia pendidikan mengalami. Pemelajaran daring kini menjadi pilihan. Beragam aplikasi daring seperti google classroom, google hangout/ meet, zoom, cisco webex, kahoot, dan quizzis menjadi pilihan sarana dalam pemelajaran.
Peran Guru
Dalam pemelajaran tatap muka guru cukup memegang peranan utama. Langkah demi langkah pemelajaran melibatkan guru, baik sebagai konseptor, fasilitator, pengajar, dan pendidik. Terkadang ragam peran guru ini dapat muncul semua dalam satu kali pemelajaran atau hanya beberapa peran dominan yang muncul menyesuaikan dengan tujuan pemelajaran.
Di era pandemi guru perlu mereposisi beragam peran tersebut. Akibat tiada tatap muka dalam pemelajaran, maka ada beberapa peran yang perlu disesuaikan. Dalam pemelajaran daring lebih dituntut kemandirian peserta didik. Pemelajaran dari rumah membuat mereka memiliki lebih banyak akses ke sumber belajar.
Kemandirian peserta didik dalam pemelajaran daring yang didukung oleh internet membuat mereka lebih memiliki pilihan variasi jawaban dalam mengerjakan tagihan pemelajaran.
Peran guru dalam di era pandemi lebih mengarah ke fasilitator. Guru menggerakkan peserta didik agar mampu memilih sumber belajar yang sesuai dengan gaya belajar masing-masing. Pemelajaran dari rumah memerdekakan peserta didik dalam mengatur gaya belajarnya.
Dari rumah mereka belajar dengan sarana internet yang menyediakan beragam sumber belajar. Sumber belajar tersebut dapat mereka pilih mana yang paling sempurna agar tagihan pemelajaran dapat tuntas.
Dalam pemelajaran daring internet cukup vital perannya. Mcmanus (2000) mengungkapkan fungsi internet dalam pemelajaran yakni, internet memiliki kekuatan memotivasi peserta didik dalam mengerjakan tugas-tugas. Selain itu, mereka dapat mengakses beragam sumber belajar tanpa batas dengan internet. Internet memungkinkan pemelajaran interaktif melalui aplikasi yang sesuai.
Guru sebagai Fasilitator
Pemelajaran daring memosisikan guru sebagai fasilitator. Kehadiran internet yang bebas diakses peserta didik saat pemelajaran membuat guru bukan lagi satu-satunya sumber belajar. Peran fasilitator tidak hanya menjawab pertanyaan, tetapi ikut dalam proses pemelajaran termasuk konseling, mengadakan tutorial, dan memotivasi peserta didik (Maryanto,2011).