Lihat ke Halaman Asli

Bona Ventura Ventura

Kontributor buku antologi: Presiden Jokowi: Harapan Baru Indonesia, Elex Media, 2014 - 3 Tahun Pencapaian Jokowi, Bening Pustaka, 2017 | Mengampu mapel Bahasa Indonesia, Menulis Kreatif, dan media digital

Jadi Pemenang Melalui E-Learning

Diperbarui: 3 Juni 2016   16:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Berbuat baiklah seolah

kau mati esok hari.

Belajarlah terus seolah

kau akan hidup selamanya.

(Mahatma Gandhi)

           Pendidikan adalah hak semua orang. Nyaris sepanjang hidup manusia, ia akan belajar. Belajar tak melulu di lembaga formal, melainkan dapat pula belajar dari beragam peristiwa kehidupan yang silih berganti hadir. Pemaknaan dari tiap peristiwa kehidupan merupakan proses pembelajaran manusia sepanjang hidup. Terkadang proses pembelajaran dalam peristiwa kehidupan belumlah cukup. Untuk dinilai cakap dalam satu bidang seseorang membutuhkan bukti selembar ijazah.  Di republik ini masih lebih menghargai selembar ijazah untuk menilai kecakapan seseorang, meskipun terkadang ijazah tersebut diragukan keabsahannya.

Belajar dan Mobilitas Sosial

           Seseorang dapat mengubah hidup salah satunya melalui jalur pendidikan. Dalam proses pendidikan ia dibentuk karakter dan semakin dipertajam talentanya agar mampu memutuskan jalur karir yang nanti akan ditempuh. Bagi sebagian rakyat Indonesia memandangpendidikan adalah modal utama dalam menjalani kehidupan, terutama dalam mencari pekerjaan dengan penghasilan yang baik. Mobilitas sosial vertikal dapat lebih cepat digapai, jika seseorang meraih gelar sarjana atau pascasarjana. Tuntutan zaman atau meningkatnya tanggung jawab pekerjaan kadang mewajibkan seorang individu menempuh kuliah lanjut atau meraih gelar sarjana.  

Namun, seperti sudah kerap dibahas di media massa masih terdapat masalah tidak meratanya pendidikan yang berkualitas baik di Indonesia.  Selain itu, masih pula terdapat masalah tentang persebaran guru yang belum merata. Tidak merata akses pendidikan menyebabkan banyak masyarakat Indonesia yang tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi sehingga banyak dari masyarakat yang belum memiliki pekerjaan dan memperoleh penghasilan yang layak.

Permasalahan belum meratanya akses pendidikan, kini dapat diatasi dengan semakin meningkatnya teknologi informasi dan komunikasi. Kehadiran HarukaEdu, sebuah startup pendidikan yang menyelenggarakan program kuliah e-learning, kelas online, dan sertifikasi online dapat menjadi cahaya solusi dari permasalahan pendidikan  yang masih berkutat pada masalah akses dan persebaran pendidik.

Kendala akses dan persebaran tenaga pendidik diatasi oleh HarukaEdu dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. HarukaEdu bertujuan memberikan pendidikan berkualitas bagi siapa saja, tanpa terbatas jarak dan waktu. Melalui Learning Management System (LMS), materi perkuliahan dalam bentuk video, audio, materi presentasi, forum diskusi, live chat, tugas dapat diakses kapan saja dan di mana saja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline