Lihat ke Halaman Asli

Bona Ventura Ventura

Kontributor buku antologi: Presiden Jokowi: Harapan Baru Indonesia, Elex Media, 2014 - 3 Tahun Pencapaian Jokowi, Bening Pustaka, 2017 | Mengampu mapel Bahasa Indonesia, Menulis Kreatif, dan media digital

Dekat Maut

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kematian amat dekat kualami kala tersasar di acara pendakian ke Gunung Gede di medio tahun 2000an. Dalam acara tersebut ada 16 orang peserta salah jalur pendakian. Sekitar 16 jam kami terombang-ambing tak tentu arah. Saat kelimabelas teman tetap tertawa dan belum menyadari apa yang terjadi. Sebaliknya, saya sudah sampai pada satu titik kepasrahan yang paripurna bahwa di alam bebas keterbatasan manusia amat sekali tampak. Selama tersesat saya memanjatkan doa yang meyitir dari lagu You Raise Me Up Josh Groban. When I am down and my soul so weary, when troubles come and my heart so burdened be. Then I am still and wait here in the silence. Until you come and still with me.

Dalam doa saya sampaikan ujud kesiapan hati, apabila memang hidupku harus berakhir di gunung. Dalam doa kuberujar, “Tuhan, jika semua harus berakhir di sini, saya sudah siap”. Saat mengucapkan kalimat tersebut terasa kedamaian membanjiri hati. Suatu kepasrahan paripurna. Setelah doa tersebut terucap diriku semakin ringan melangkah, meskipun belum tahu bagaimana cara keluar dari rute yang salah. Beberapa menit kemudian, salah seorang teman memintaku memimpin doa, karena mereka merasa sudah lelah dan tak kunjung jua menemukan jalur pendakian yang benar.
Beberapa saat kami berdoa, agar jalur yang benar segera ditemukan. Selang 2 menit menutup doa terdengar ada suara yang menyahut teriakan minta tolong kami. Dari bawah terdengar suara menyahut, “Sini, sini lewat jalur yang tepat”. Segera kami berhamburan mencari sumber suara sahutan di bawah. Puji Tuhan, kami menemukan asal suara tersebut. Mereka langsung menunjukkan jalur pendakian yang tepat. Kami dapat melanjutkan pendakian dan berkumpul kembali dengan rombongan yang sangat cemas selama 16 jam. Peristiwa tersebut membuat saya semakin bertekun dalam doa. Percaya dengan Penyelenggaraan Ilahi melalui setiap doa yang kupanjatkan dan semakin bersyukur dalam segala kondisi, serta tegar mengarungi lika-liku kehidupan dengan perisai iman.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline