Lihat ke Halaman Asli

Bona Ventura Ventura

Kontributor buku antologi: Presiden Jokowi: Harapan Baru Indonesia, Elex Media, 2014 - 3 Tahun Pencapaian Jokowi, Bening Pustaka, 2017 | Mengampu mapel Bahasa Indonesia, Menulis Kreatif, dan media digital

Gaya Hidup Sehat

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14194404121676551027

Kebersihan adalah sebagian dari iman. Ungkapan tersebut sering didengungkan dalam rangka menggerakkan suatu komunitas untuk berperilaku hidup bersih. Di sekolah tempat saya berkarya, kebersihan selalu didengungkan dalam beragam kesempatan. Dari hal yang sering dilakukan seperti pemeriksaan kuku, kebersihan pakaian dan kelengkapan seragam. Kebersihan tubuh tiap siswa biasa tercermin dari yang tampak.

Rambut siswa yang panjang dan jarang keramas tentu akan menimbulkan kesan bahwa ia enggan merawat kebersihan tubuh. Jika ia masuk dalam kelas dan beraktivitas, lalu ada guru yang menginstrusikan untuk membentuk kelompok, maka teman-temannya sebisa mungkin menghindari satu kelompok dengannya.

You are, what you look. Orang akan melabeli seseorang dari apa yang tampak. Meski terkadang apa yang tampak tak seratus persen mencerminkan siswi/ siswa memandang kebersihan tubuhnya sendiri. Penampilan yang asal-asalan menunjukkan kepribadian yang asal-asalan, ujar Lex de Praxis (pemerhati gaya hidup).
(1)
Edukasi Hidup Sehat

Indera penciuman manusia cukup peka dengan keadaan sekeliling. Aroma dan beragam wewangian dekat dengan kehidupan manusia. Seseorang mampu mengingat aroma khas dari orang yang dikasihi, meskipun orang tersebut telah pergi berbeda dunia. Hellen Keller mengungkapkan bahwa aroma adalah sihir ampuh yang membuat seseorang mampu menyeberangi beribu kilometer atau membawanya ke masa lampau.

Lingkungan sekolah merupakan tempat di mana para siswa menghabiskan sebagian besar waktunya. Dari pukul 07.00 hingga 14.50 mereka melakukan aktivitas di sekolah, bahkan saat ada jadwal ekskul mereka sampai pukul 17.00 di sekolah. Durasi panjang yang mereka habiskan di sekolah akan lebih efektif, jika lingkungan sekolah rapi dan bersih. Lingkungan sekolah yang berantakan, kacau dan kotor akan mempengaruhi tingkat konsentrasi para siswa dalam beraktivitas. Lingkungan sekolah yang tak mendukung akan menurunkan pencapaian mereka dalam hal akademik, sosial dan kegiatan ekstrakurikuler.

Penulis biasa mengedukasi para siswa melalui kelompok kecil dalam kelas. Mereka berkelompok untuk membahas suatu kasus kesehatan yang dekat dengan kehidupan mereka sehari-hari. Biasanya mereka membahas kasus tersebut melalui laptop yang dibawa minimal satu per kelompok.

Penulis bertindak sebagai fasilitator dalam pembahasan studi kasus tersebut. Para siswa akan membahas kasus tersebut dalam kelompok. Terkadang terjadi perdebatan antar mereka. Kadang mereka saling bergantian mengemukakan pendapat atau saran terhadap kasus yang sedang dibahas. Hasil diskusi kelompok dipresentasikan di depan kelas untuk mendapat tanggapan dari teman-teman yang berbeda kelompok.

Mengedukasi tema kesehatan melalui diskusi teman sebaya dirasa lebih efektif, karena para siswa lebih dapat mengetahui hal-hal yang langsung dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Satu tema yang sedang berjalan di sekolah kami dari hasil kristalisasi beragam kelompok adalah membudayakan gaya hidup sehat, khususnya menjaga toilet yang higienis.

(2)
Gaya Hidup Sehat: Toilet yang Higienis

[caption id="attachment_385832" align="aligncenter" width="300" caption="diskusi kelompok tema kesehatan (foto dokpri)"][/caption]

[caption id="attachment_385834" align="aligncenter" width="300" caption="Dalam toilet sekolah (foto: www.pahoa.or.id)"]

14194408421980458298

[/caption]
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline