Bontang - Kenaikan harga daging sapi dan ayam di pasar tradisional Telihan, menjelang hari libur Natal dan Tahun Baru membuat masyarakat cemas. Berdasarkan laporan pantauan di lapangan, harga daging sapi dan ayam telah mengalami kenaikan sebesar 10% - 15 % dalam beberapa pekan terakhir. Sementara itu, harga bahan pokok lainnya seperti beras, gula, dan minyak goreng cenderung stabil.
Salah seorang pedagang ayam di Pasar Taman Rawa Indah, Imron Habibi mengatakan, perhitungan harga jual ayam tergantung pemasok yang menyediakan "Naik terus ini ongkos potong aja Rp 2.000. Makanya banyak pembeli yang mengeluh biasanya ayam cuman Rp 50.000 saja," kata Imron Habibi. Harga itu dari sebelumnya yang hanya berkisar Rp 50.000 hingga Rp 63.000. Dia mengaku hanya melakukan penyesuaian dari pemasok.
Penyebab utama dari kenaikan harga daging sapi dan ayam ini adalah meningkatnya permintaan akan bahan pokok tersebut menjelang hari libur Natal dan Tahun Baru. Selain itu, kenaikan harga di tingkat produsen juga turut mempengaruhi harga daging sapi dan ayam di pasar tradisional.
Kenaikan harga daging sapi dan ayam di pasar telihan ini tentunya akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Sebagian besar masyarakat di Kota Bontang masih bergantung pada pasar tradisional sebagai sumber belanja bahan pokok sehari-hari, terutama menjelang hari libur seperti Natal dan Tahun Baru.
Masyarakat juga disarankan untuk berbelanja bahan pokok lebih awal sebelum hari libur tiba, agar bisa menghemat pengeluaran dan mempersiapkan diri untuk menghadapi kenaikan harga yang mungkin terjadi.
Selain itu, masyarakat juga disarankan untuk mencari alternatif bahan pokok yang lebih murah namun tetap berkualitas, seperti menggunakan jenis bahan pokok lokal atau mencari tawaran harga spesial dari pedagang di pasar tradisional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H