Lihat ke Halaman Asli

Christian Bona

Suka Menulis

Bangsa Indonesia Belum Pantas Jadi Entrepreneur? Ini Alasannya

Diperbarui: 21 Juni 2024   16:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Unsplash/Campaign Creator

Kita tentu tahu bahwa ekonomi Indonesia banyak ditopang oleh sektor UMKM. Masyarakat kecil yang membuka usaha jauh lebih berdampak daripada korporat besar.

Sektor UMKM banyak membuka lapangan kerja sehingga ekonomi bisa berputar dan daya beli masyarakat naik.

Sudah banyak usaha dari pemerintah untuk menggenjot sektor UMKM tetapi tidak memberi dampak signifikan terhadap kemajuan UMKM.

Banyak masyarakat masih bingung bagaimana cara agar UMKM mereka naik kelas. Banyak pula yang tidak mau jadi entrepreneur meskipun pinjaman untuk buka usaha dibuat berbunga rendah.

Apa yang salah dengan fakta ini? Kali ini kita akan mengulitinya bukan dari sisi kebijakan tetapi lewat kacamata lain yaitu karakteristik bangsa Indonesia.

Tahukah kalian bahwa untuk menjadi entrepreneur harus memiliki beberapa karakteristik. Nah, karakter itulah yang belum dimiliki bangsa kita

Risk Taker

Bangsa Indonesia masih banyak yang tidak memiliki sifat ini. Kebanyakan ketika selesai dari perguruan tinggi tujuannya adalah bekerja.

Mengapa bekerja? Karena setiap bulan akan mendapatkan gaji. Zona nyaman inilah yang membuat sifat risk taker tidak ada.

Bangsa Indonesia lebih baik menjadi PNS, Tentara, Polisi, Pegawai BUMN, dan Pegawai Swasta ketimbang buka usaha. Mereka menekuni pekerjaan tersebut bertahun-tahun dengan kenaikan gaji yang minim.

Serta beban kerja yang berat. Padahal membuka usaha juga sama beratnya dengan bekerja. Bedanya terletak pada resiko. Jika sukses kita akan makmur tetapi jika gagal kita kehilangan banyak uang dan waktu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline