Lihat ke Halaman Asli

TERCENGANG!! Seorang Mahasiswa UNDIP Menciptakan Alat Hand Sanitizer Tanpa Sentuhan

Diperbarui: 12 Februari 2021   17:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Kramas(12/02/2021) Pandemi COVID-19 terus terjadi dan masih terus meningkat. Dilansir dari satgas covid-19 per tanggal 10 Februari 2021 di Indonesia jumlah positif korona mencapai 1,18 juta jiwa dengan penambahan kasus 8.776 penambahan pada tanggal 10 Februari 2021. Hal ini menandakan masih tingginya penyebaran virus korona di Indonesia. Salah satu langkah dalam pengurangan penyebaran virus korona adalah selalu membersihkan tangan dengan handsanitizer, namun dalam pemakaiannya penggunaan handsanitizer seringkali terjadi kontak tangan yang masih memungkinkan beresiko menularkan virus korona, alih-alih menghindar dari virus malah terjadi penularan virus korona. 

Oleh karena itu mahasiswa KKN tim 1 Undip yang dibimbing oleh drg. Isniya Nosartika, MDSc., Sp.Perio yang berlokasi di kelurahan Kramas kecamatan Tembalang membuat handsanitizer otomatis yang dibuat dengan bahan kayu triplex. Bahan utama dari alat ini adalah sensor infrared dan motor pompa.

Alat dirakit dengan sumber daya menggunakan Adaptor yang dapat diperoleh dengan sangat mudah, yakni Adaptor Telepon genggam. Daya tersebut digunakan untuk menyuplai motor mini yang akan memompa handsanitizer keatas dengan masukan sensor infrared yang dijembatani oelh relay. Tempat handsanitizer menggunakan wadah 1000ml, pembungkus atau casing yang digunakan menggunakan triplex yang sangat mudah ditemukan di rumah.

Setelah semua komponen dirakit makan alat dites fungsinya. Cara kerja dari alat handsanitizer otomatis ini adalah sensor infrared akan mendeteksi adanya benda didepan seperti tangan. Apabila terdeteksi adanya benda maka sensor infrared akan mengirimkan sinyal HIGH ke relay yang mana apabila relay menerima sinyal HIGH maka relay akan aktif sehingga motor mini menyala dan memompa handsanitizer keatas dan keluar, sebaliknya apabila sinyal infrared tidak mendeteksi adanya benda didepan maka sensor mengirimkan sinyal LOW ke relay yang mana apabila relay menerima sinyal LOW akan mematikan motor mini yang memompa handsanitizer. 

Dokpri

Biaya pembuatan alat ini sangat murah, untuk membeli komonen yang digunakan kurang lebih cukup mengeluarkan 60ribu rupiah saja sudah bisa untuk membuat alat ini, sehingga diharapkan selain alat ini akan didistribusikan ke desa dermasandi, masyarakat juga bisa membuat sendiri alat ini tanpa perlu mengeluarkan biaya yang mahal. Dengan begitu diharapkan mampu mengurangi penularan virus korona atau COVID-19.

Penulis : Bona Frans Willy Simamora

Dosen : drg. Isniya Nosartika, MDSc., Sp.Perio




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline