Abstrak
Media interaktif berbasis komputer telah menjadi bagian integral dari dunia pendidikan saat ini. Ke depan, sangat sulit dibayangkan pendidikan tanpa media interaktif berbasis komputer atau peralatan elekronik lainnya. Namun media interaktif berbasis komputer saja belumlah memadai. Agar media interaktif berbasis komputer dapat memberikan sumbangan yang signifikan untuk mencapai tujuan pembelajaran di kelas, ia harus didukung oleh media interaktif lainnya seperti media interaktif berbasis manusia. Masing-masing media interaktif mempunyai kekhasannya. Kekhasan masing-masing media interaktif ini serentak menjadi kelemahan media interaktif lainnya. Untuk itu agar dapat mencapai hasil yang maksimal dalam penerapannya diperlukan adanya semacam kombinasi di antara keduanya. Kombinasi itupun masih mengandaikan kemahiran dari guru, tutor atau instruktur dalam pengoperasiannya agar kombinasi kedua media pembelajaran itu dapat digunakan secara efektif dan efisien di dalam proses belajar mengajar demi mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Kata-kata kunci: Media interaktif, media interaktif berbasis komputer, media interaktif berbasis manusia, computer-managed instruction (CMI), Computer-assisted instruction (CAI), Computer- based instruction (CBI), Computer-based training (CBT)
I. Pendahuluan
Pendidikan tanpa media interaktif akan menjadi pendidikan yang sangat membosankan. Bahkan dewasa ini sangat sulit untuk membayagkan adanya suatu pendidikan atau sistem pembelajaran yang sama sekali tanpa melibatkan media interaktif di dalamnya. Dapat dikatakan bahwa pendidikan tanpa media interaktif bukanlah pendidikan.
Hal ini terjadi karena dua alasan. Pertama, manusia dewasa ini sudah melekat sedemikian rupa dengan media interaktif dalam berbagai macam jenis dan bentuknya. Kedua, sifat dasar manusia yang lebih mudah untuk fokus pada pembelajaran bila di hadapannya objek yang dipelajari hadir secara nyata, atau setidaknya representasi dari objek yang dipelajari ada di hadapan peserta belajar. Itulah sebabnya maka akan lebih mudah mengajarkan siswa tentang pengolahan susu sapi dari tahap pemerasan hingga menjadi produk seperti yang dapat kita temukan di supermarket-supermarket dengan melakukan field trip ke pabrik susu untuk melihat proses pembuatannya mulai dari pemerasan susu, pengolahan sampai pada pengemasan daripada sekedar menjelaskannya di dalam kelas.
Pendidikan yang dimaksudkan dalam tulisan ini adalah pendidikan formal seperti sekolah- sekolah dalam berbagai levelnya dan pendidikan non formal seperti kursus-kursus, pelatihan, dan sebagainya.
Pernyataan Marc Prensky barangkali dapat menjadi gambaran betapa pentingnya media interaktif dalam pendidikan. Menyindir sekolah-sekolah yang lamban dalam menerapkan media interaktif di sekolah, Prensky menyatakan, “Schools are stuck in the 20th century. Students have rushed into the 21st. How can schools catch up and provide students with a relevant education?[1]
Berangkat dari kenyataan yang kita hadapi saat ini, kita dapat memprediksi bahwa di masa depan pendidikan pasti selalu mengandaikan peralatan elektronik atau digital, dalam hal ini berarti media interaktif.
Sejumlah penelitian membuktikan bahwa penggunaan multi media atau media interaktif dalam pembelajaran menunjang efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran. Francis M. Dwyer[2], salah seorang peneliti, antara lain menemukan bahwa setelah lebih dari tiga hari pada umumnya manusia dapat mengingat pesan yang disampaikan melalui tulisan sebesar 10 %, melalui audio 10 %, visual 30 % dan apabila ditambah dengan melakukan, maka akan mencapai 80 %. Dari penelitian ini dapat kita lihat bahwa penggunaan media interaktif dalam hal ini termasuk media interaktif berbasis komputer sangat signifikan dalam membantu proses pembelajaran di sekolah.
Dalam rangka memahami duduk persoalan peran media interaktif dalam dunia pendidikanlah tulisan ini kami buat. Ada dua kategori media interaktif yang akan dibahas di dalam tulisan ini yakni media interaktif berbasis manusia dan media interaktif berbasis komputer. Apa dan bagaimana kedua media interaktif itu akan diuraikan pada tempat yag pertama setelah pendahuluan. Kemudian akan dibahas kekhasan keduanya, untuk itu akan dibuat perbandingan. Lalu disusul uraian tentang kemungkinan kombinasi keduanya dalam dunia pendidikan, contoh implementasi kombinasi itu, kesimpulan dan catatan kritis.
II.A. Media Interaktif Berbasis Manusia
Media interaktif adalah suatu sistem yang dapat merespon tanggapan peserta didik dalam suatu proses pembelajaran. Media interaktif berbasis manusia dalam dunia pendidikan mengacu kepada guru, instruktur, tutor, roleplay, aktivitas kelompok, field trip atau studi lapangan. Sepanjang sejarah kita semua tahu betapa pentingnya peran guru. Di negeri tercinta ini, pentingnya peran guru diapresiasi dengan memberi mereka gelar “pahlawan tanpa tanda jasa.” Bahkan untuk mereka diciptakan lagu khusus yang telah menjadi lagu wajib pada tiap- tiap perayaan hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei, “Terpujilah Engkau Ibu Bapa Guru”.
Peran guru, instruktur atau tutor dalam pendidikan sangatlah luas. Keluasan peran itu tercakup dalam satu istilah yang sudah lazim dan umum ‘mengajar’. Yang tercakup dalam term mengajar ini adalah merencanakan dan merancang, mendemonstrasikan, membimbing, menceritakan, menanyakan, menguji, mengumpulkan data-data yang didapat dari proses belajar mengajar, memotivasi, mengkritisi, bahkan belajar. Hampir semua aspek ini membutuhkan keahlian dan pengalaman untuk menjalankannya. Carolyn Dowling melukiskan peran guru seperti berikut[3]:
Human teachers characteristically perform a wide range of activities that we subsume under the general heading of ‘teaching’. These include planning and designing, demonstrating, guiding, telling, questioning, testing, recording, motivating, criticising—even learning. Many of these aspects of a teacher’s role require significant expertise and the making of finely tuned and sensitive judgments based on both breadth and depth of experience. This is important, for instance, in relation to the provision of appropriate scaffolding to learners. It can also be argued that the human teacher is in a strong position, in particular by virtue of overall life experience and sophistication as a communicator, to both model and facilitate co-operative learning behaviours. And who better than a ‘real’ teacher to recognise and develop ‘authentic’ contexts for learning?
Di dalam proses pendidikan yang telah melibatkan prasarana dan sarana yang canggih dan serba interaktif sekalipun dapat dipastikan bahwa peran guru tidak tergantikan. Kekhasan media interaktif berbasis manusia akan ditunjukkan lebih lanjut pada bagian ke-3 ketika membandingkan antara media interaktif berbasis manusia dan berbasis computer.
B. Media Interaktif Berbasis Komputer
Media interaktif berbasis komputer mengacu kepada pembelajaran yang berbasis komputer, video interaktif berbasis komputer, hypertext, dan lain-lain. Media interaktif berbasis komputer ini mencakup beberapa aspek yang saling bersinergi seperti: teks, grafik, gambar statis, animasi, film, dan suara[4].
Ada tiga kategori penerapan media interaktif berbasis komputer: Pertama, Pembelajaran yang pengaturannya oleh komputer (Computer-managed instruction – CMI). Pada pembelajaran kategori ini proses pembelajaran yang dapat di-manage oleh computer adalah:
1.Perencanaan, pengaturan, dan penjadwalan pembelajaran
2.Evaluasi siswa (testing)
3.Pengumpulan data tentang siswa
4.Melakukan analisis statistik atas data pembelajaran
5.Menyimpan laporan tentang siswa (kelompok dan individu)
Kedua, Pembelajaran dengan bantuan komputer (computer-assisted instruction – CAI). Peran komputer di sini adalah:
1.Sebagai alat bantu belajar; termasuk di dalamnya adalah untuk presentasi atau latihan, tapi tidak keduanya sekaligus.
2.Menunjang pembelajaran dan latihan (training), tetapi bukan sebagai media utama penyampaian pembelajaran.
a.Komputer dapat digunakan sebagai tutorial, hanya untuk menyampaikan informasi. Hal-hal lainnya dalam proses belajar disampaikan dalam bentuk non-computer-based system.
b.Penggunaan lain dari komputer dalam mendukung pembelajaran adalah untuk kebutuhan yang sifatnya individual untuk pen-dril-an dan latihan.
Ketiga, Pembelajaran atau latihan berbasis komputer (Computer-based instruction or training – CBI or CBT). Pada kategori ini:
1.Komputer merupakan mode utama pembelajaran
2.Komputer digunakan untuk menyampaikan semua (atau sebagian besar) dari pembelajaran untuk pelajaran tertentu.
III.Kekhasan Media Interaktif Berbasis Manusia dan Berbasis Komputer
Masing-masing jenis media interaktif mempunyai karakternya sendiri-sendiri. Media interaktif berbasis manusia mempunyai kekhasan yang tidak dimiliki oleh media interaktif berbasis komputer, demikian juga sebaliknya. Kekhasan dari masing-masing media interaktif itu dapat menjadi kekuatannya. Namun demikian masing-masing media interaktif juga mempunyai kelemahan sendiri-sendiri. Apa yag khas dalam satu media pembelajaran interaktif dapat dipastikan tidak ada pada media interaktif lainnya, dan karena itu menjadi kelemahan dari media interaktif yang lainnya itu. Untuk itulah maka diperlukan adanya kombinasi di antara keduanya agar dapat memberikan efek yang maksimal untuk meningkatkan kualitas atau pencapaian hasil belajar.
Tabel di bawah memperlihatkan kekhasan masing-masing dari kedua media interaktif yang dibicarakan. Data-data dalam tabel tidak dimaksudkan untuk membandingkan media yang satu dengan yang lainnya secara head-to-head. Tabel berikut sifatnya hanya sekedar pemaparan data bagaimana kedua media itu bersifat khas satu terhadap yang lainnya.
Media Interaktif Berbasis Manusia
Media Interaktif Berbasis Komputer
1.Terjadi komunikasi muka dengan muka
2.Monitoring dan pengaruh secara langsung
3.Emosi menyatu dengan kondisi kelas
4.Peran tiap-tiap individu dapat berubah dengan mudah
5.Sangat ideal untuk interaktivitas antara guru dan peserta belajar dan antara sesama peserta belajar
6.Mental experimentation dan creative-problem solving dimungkinkan
1.Sangat efektif bila memerlukan pengulangan untuk mengembangkan basic skill atau untuk mengiingat informasi yang diperlukan.
2.Sangat dinamis, interaktif dan bagus untuk pembelajaran yang sifatnya individual.
3.Mampu memvisualisasikan objek-objek atau hal-hal yang dianggap sulit, seperti pergerakan planet-planet.
4.Mampu menggabungkan antara text,gambar, audio, musik, animasi gambar atau vidio dalam satu kesatuan yang saling mendukung.
5.Memperluas kemungkinan transfer of learning dengan mengajarkan hal-hal yang kompleks dalam kondisi yang hampir menyerupai keadaan yang sesungguhnya dari objek pembelajaran itu, misalnya tentang kehidupan di bawah laut.
Karakter dari masing-masing media interaktif yang terekam dalam table di atas hanya sebagian saja dari banyak karakter yang dimiliki masing-masing media yang dibahas dalam tulisan ini. Data yang terekam dalam tabel diharapkan dapat memberi gambaran yang cukup memadai untuk memahami fakta bahwa kedua media interaktif yang dibahas dalam tulisan ini memang memiliki kekhasan masing-masing yang dapat saling melengkapi bila digunakan atau dioperasikan secara bersamaan.
IV. Kemungkinan Kombinasi Keduanya
Setelah melihat karakter masing-masing media interaktif yang khas, kiranya kita sudah memiliki gambaran bagaimana kedua media ini digunakan secara bersama atau dikombinasikan untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran, yakni penguasaan materi belajar secara maksimal oleh siswa. Berikut adalah dua kemungkinan kombinasi antara keduanya.
1.Merekam kegiatan field trip atau praktek laboratorium lalu diedit untuk dijadikan media pembelajaran interaktif berbasis komputer. Atau dengan kata lain, pembelajaran interaktif yang berbasis manusia direkam secara digital untuk kemudian ditransfer ke dalam mode computer-based sehingga siswa bisa mengulanginya kembali bila diperlukan untuk memperkuat skil dasar yang diperlukan atau untuk kepentingan memorize.
Contohnya, membuat film tentang proses pengolahan susu sapi mulai dari pemerasan susu sampai dengan pengolahan dan pengemasan serta pendistribusiannya hingga ke supermarket-supermarket. Tentu pembuatan film ini dilakukan ketika diadakan studi lapangan atau field trip. Kemudian film ini diedit dan dijadikan media pembelajaran interaktif berbasis komputer untuk kemudian di gunakan pada kesempatan yang lain atau dapat digunakan siswa untuk memperkuat skil atau daya ingatnya.
2.Siapkan materi pembelajaran dengan mode computer-based terlebih dahulu. Kemudian materi yang telah disiapkan itu diputar di dalam ruangan kelas atau tempat belajar yang memadai lainnya dengan bantuan seorang guru atau dosen sebagai operator sehingga kemudian segala bentuk respons atau feedback dari siswa dapat segera ditanggapi atau didiskusikan lebih lanjut secara bersama-sama.
Contoh: Guru atau dosen menyiapkan rekaman tentang kehidupan biota laut terlebih dahulu atau setidaknya membuat suatu film imajiner tentang kehidupan biota laut yang mendekati aslinya. Kemudian siswa dimungkinkan untuk mencoba mengalaminya dengan mencobanya atau melakukan interaksi dengan media pembelajaran berbasis komputer itu. Dalam hal ini guru atau dosen harus terlibat secara langsung untuk membimbing siswanya agar mereka benar-benar tune in dengan proses pembelajarannya. Lalu kemudian interaksi secara langsung guru – siswa atau siswa – siswa dimungkinkan untuk memantapkan pemahaman dan penguasaan mereka atas materi yang dipelajari.
V.Implementasi Kombinasi Keduanya
Dalam pengalaman hidup sehari-hari, implementasi kombinasi antara kedua media interaktif yang dibahas dalam tulisan ini sudah lazim. Kemungkinan-kemungkinan yang disampaikan di atas pun sebetulnya sudah memberikan gambaran yang jelas bagaimana implementasi kombinasi antar kedua jenis media pembelajaran interaktif ini mungkin. Kunci dari kombinasi penggunaan kedua mode pembelajaran interaktif ini adalah bagaimana menggunakan teknologi pembelajaran berbasis komputer secara efektif agar dapat mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal yakni penguasaan materi belajar oleh siswa secara maksimal dalam arti cakupannya luas dan pemahamannya benar-benar mendalam. Sebab tujuan dari penerapan kombinasi antara kedua media pembelajaran interaktif ini adalah untuk meningkatkan mutu pengajaran dan pembelajaran.
Beberapa contoh implementasi kombinasi antara kedua media pembelajaran antara kedua media pembelajaran itu adalah seperti berikut:
1.Dalam dunai astronomi misalnya, simulasi computer tentang dunia angkasa luar, dunia planet-planet dan bintang-bintang sangat membantu siswa dalam memahami pelajaran tentang perbintangan dan planet-planet asalakan didukung oleh kemairan guru dan siswa itu sendiri dalam mengoperasikan programnya.
2.Dalam pelajaran agama Kristen Protestan dan Kristen Katolik misalnya, semulasi computer tentang peristiwa Malaikat Gabriel menyampaikan kabar kepada Maria atau peristiwa kelahiran dan penyaliban Yesus sangat membantu siswa dalam memahami kisah-kisah itu sejauh bisa didampingi dengan baik oleh guru agamanya dalam mengoperasikan programnya.
Masih ada sangat banyak contoh lainnya, seperti dalam bidang matematika, Fisika, Kimia, Biologi dan seterusnya. Semua implementasi kombinasi antara keduanya akan sangat bermanfaat bila didukung oleh berbagai factor tehnios terkait lainnya, seperti ketersediaan sarana seperti computer dan program-programnya yang memadai, adanya guru yang terlatih dan mahir dalam mengoperasikan computer atau program penunjang yang yang diperlukan dalam computer tersebut.
VI. Kesimpulan
Media interaktif baik yang berbasis manusia maupun yang berbasis komputer sangat penting untuk menunjang proses belajar dan untuk mencapai tujuan pembelajaran di kelas. Penerapan media interaktif yang berbasis manusia maupun yang berbasis komputer di dalam kelas akan membuat proses belajar mengajar menjadi lebih menarik dan meningkatkan tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang dipelajari.
Media interaktif berbasis komputer, betapapun canggihnya tidak pernah dapat menggantikan peran guru di dalam kelas. Karena ada unsur yang khas dari kehadiran seorang guru yang tidak bisa digantikan oleh kompter misalnya. Teknologi sifatnya hanya sebagai pelengkap, tambahan atau alat bantu bagi guru, meski pada dunia modern ini posisinya naik menjadi pelegkap atau alat bantu yang harus ada. Karena itu guru tidak bisa lagi menafikan peran teknologi, dalam hal ini komputer, bagi keberlangsungan pendidikan di kelas. Media interaktif pembelajaran berbasis komputer akan sangat membantu pelaksanaan tugas seorang guru dalam kelas sekaligus membantu siswa untuk menikmati proses belajar-mengajar.
VII. Catatan Kritis
@ Belajar bukan hanya menyangkut penguasaan materi oleh siswa, tetapi juga menyangkut pembentukan diri dan kepribadiannya atau aspek pedagogisnya. Unsur itu sebetulnya tidak bisa tidak harus diasah oleh guru bersama siswanya. Karena itu kehadiran seorang guru sebagai mentor dan model tetap akan sangat diperlukan.
@ Mengingat pentingnya peran media pembelajaran interaktif berbasis komputer dewasa ini maka para guru dituntut untuk terus mengembangkan diri dalam hal penguasaan teknologi dan metode pengajaran. Seperti yang dipaparkan di atas, kesiapan, keterampilan, dan kemahiran guru dala mengelola dan memanfaatkan media interaktif berbasis komputer serta peralatan digital lainnya akan sangat membantu dalam mengembangkan kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien di dalam kelas.
@ Penerapanmediapembelajaraninteraktifdikelasharussesuaidengankebutuhanriilpara siswa dan sesuai dengan kebutuhan materi yang sedang dipelajari dan bukan demi gengsi lembaga dan guru semata.
@ Meski semakin disadari bahwa peran media interaktif berbasis komputer dan berbasis manusia sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar dewasa ini, namun tidak berarti bahwa semua lembaga pendidikan telah siap untuk mengadakan dan menerapkannya. Faktanya, karena kondisi perekonomian dan sumber daya manusia yang tidak merata di seluruh tanah air, maka banyak hal yang dibahas dalam tulisan ini masih sekedar impian bagi sebagian guru dan lembaga pendidikan.
Referensi
Ariasdi, Multimedia Dalam Pendidikan, http://ariasdimultimedia.wordpress.com/2009/03/16/multimed. diunduh pada 5/5/09 11:25 AM
Carolyn Dowling, The Role of the Human Teacher in Learning Environments of the Future, School of Business and Informatics, Australian Catholic University (Pdf File).
Ditto, William. Multimedia, Encarta Premium DVD Ensiclopedia 2006. Marc Prensky, Educational Leadership, December 2005/January 2006 | Volume 63 | Number 4
Prensky, Marc. Learning in the Digital Age.http://www.ascd.org/authors/ed_lead/el200512_prensky.html. Pages 8-13. diunduh pada 7/5/09 1130 AM
Materi Kuliah Media Interaktif MPD UPH: MP611105_0100_01_Introduction
[1] Marc Prensky seperti dimuat dalam http://www.ascd.org/authors/ed_lead/el200512_prensky.html.
[2] Bdk. Ariasdi, Multimedia Dalam Pendidikan, http://ariasdimultimedia.wordpress.com/2009/03/16/multimed... diunduh pada 5/5/09 11:25 AM
[3] Bdk. Carolyn Dowling, The Role of the Human Teacher in Learning Environments of the Future, School of Business and Informatics, Australian Catholic University (Pdf File).
[4] Lih. Ditto, William. Multimedia, Encarta Premium DVD Ensiclopedia 2006.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H