SEPENGGAL REFLEKSI ATAS KUNJUNGAN PMKRI CABANG LARANTUKA
Demokrasi, sebuah pesta rakyat untuk memberikan mandat bagi orang -- orang pilihan. Sebagai sebuah pesta, demokrasi harus ditata dengan baik dalam sebuah sistim .
Dalam sistim ini, peran penyelenggara pemilu merupakan elemen yang sangat penting, sentral bagi keberlanjutan sebuah perhelatan pesta demokrasi.
Peran penyelenggara demokrasi sebagai penatalayan demokrasi. Peran menata dan melayani. Tanpa peran pelayan yang menyiapakan areal pesta, hidangan perjamuan serta melayani para tamu, maka pesta tidak dapat dirayakan.
Perjamuan malam terkahir Yesus bersama para murid Nya dapat terlaksana dan terwariskan sampai sekarang karena ada peran pelayan, yang bekerja dalam diam di balik layar. Para pelayan memastikan segala kebutuhan untuk perjamuan tersebut dan memastikan setiap udangan ( para murid ) yang hadir mendapatkan tempat di sekeliling meja perjamuan.
Sebagai wadah yang bercirikan kekatolikan, para mahasiswa dalam wadah Persatuan Mahasiswa Katolik Cabang Larantuka, diajak untuk merefleksikan tentang makna seorang pelayan dalam rangkaian kegiatan pendidikan pemilih sekaligus kunjungan Rumah Pintar Pemilu KPU Kabupaten Flores Timur pada tanggal 14 Agustus 2020 . Momentum ini merupakan ruang yang sangat berharga bagi KPU Kabupaten Flores Timur karena ada ruang diskursus pemilu bersama generasi mudah.
Mengapa Pelayan harus disiapkan?
Visi KPU Tahun 2020- 2024 yang tertuang dalam Renstra KPU adalah Menjadi Penyelenggara Pemilu Serempak yang Profesional yang Mandiri, Profesional dan Berintegritas. Tantangan Penyelenggaraan pemilu, refleksi atas pemilu tahun 2019 serta pemilu sebelumnya, ditemukan bahwa kualitas penyelenggara masih merupakan satu dari rangkaian persoalan berkaitan dengan pemahaman atas regulasi kepemiluan.
Peran pelayan demokrasi juga tidak sebatas pada para penyelenggara teknis seperti PPK, PPS , PPDP dan KPPS saja tetapi para relewan relewan demokrasi, orang orang yang mampu meliterasikan regulasi pemilu kepada masyarakat.
Berefleksi pada masifnya berita Hoax Pemilu di dunia maya sebagaimana terurai jelas dalam buku DPT di Balik Layar,( KPU, Januari 2020 ) satu dari sekian tantangan adalah sajian informasi yang benar, lengkap serta bagaimana mengkomunikasikan bahasa bahasa regulasi secara teknis kepada masyarakat. Untuk itu kehadiran dan peran para relewan demokrasi sebagai komunikator Demokrasi sangat penting.
Dalam Perspektif Komunikasi Politik, pakar komunikasi Politik Dan Nimmo ( 1998 ) menegaskan lima komponen yakni peran komunikator politik, pesan politik, media yang digunakan, khalayak komunikasi politik serta akibat yang ditimbulkan.