Lihat ke Halaman Asli

Pesan Seorang Bapak

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Nak sebelum sampean berangkat, bapak mau cerita. Begini loh ceritanya: Ada 6 perangai yang harus sampean pegang dan rasakan ketika sampean hidup dan belajar dan ini penting loh cah bagus, ya semoga dengan ini ilmu dan pengalaman yang sampean cari dapat bermanfaat untuk sampean dan lingkungan.

Jadi 6 perangai itu ngerti/cerdas (duka’in), laper/rakus (khirshin), sabars (istibarin), ada sangu/dana (bulghotin), petunjuk guru (irsyadil ustadi) dan lama waktunya (tulizzaman)

Ngerti/cerdas

Cerdas itu tak harus nilainya 10, A atau IPK 4, tapi bagaimana sampean menyikapi suatu hal-hal yang sedang terjadi pada sampean dan lingkungan dengan berfikir positif. Misalken sampean gagal, anggap saja itu sebuah kesuksesan yang tertunda atau sampean dikataken bodah, ya anggep saja itu kerendahan hati, miskin ya anggap saja itu suratan takdir maka sampean tak akan terbebani oleh suatu hal.

Laper/rakus

Laper bukan berati hubungannya dengan perut, tapi hati dan otak sampean yang laper akan ilmu. jangan sekali-kali sampean merasa kenyang terhadap ilmu karena ilmu tak akan habis walau ranting-ranting pohon digunakan untuk menulis dan air laut untuk tintanya. teruslah perdalam ilmu dengan mencari dan belajar disetiap ada kesempatan dan dimana saja sampean berada. Ilmu itu tak hanya dikelas saja, inget njeh cah bagus

Sabar

Sabar menghadapi cobaan-cobaan yang terjadi, misalken nilainya jelek, diganggu temen, cacatannya hilang bahkan terfitnah yang menyebabkan sampean hampir dikeluarkan, sabar njeh, mending makek hati kalo sampean ndak ngerti jadi difiker dulu dengan hati yang bersih supaya hasilnya bagus.

Sangu/dana

Sangu juga penting loh, kalo memang ndak punya sangu berupa materiil (uang) ndak apa-apa karena sanggu yang sesungguhnya adalah semangat. Semangatmu itu lebih dari cukup tinimbang sangu berupa uang, kalo semangat itu bias dijual belikan, niscaya tak akan ada yang mampu membelinya. Semangat sampean itu hanya sampean saja yang memiliki, kalo sampean semangat insyaalloh Gusti Alloh akan membukakan riski sebab semangatmu.

Petunjuk guru

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline