Lihat ke Halaman Asli

Bang Bolank Gowes to Jogja Bagian 004

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Terima kasih bagi rekan2 yang sudah meluangkan waktu untuk mengikuti pengalaman saya gowes di jogja. Sekarang kita lanjutkan pada hari ketiga, 5 Nop 2010.

Maksud hati ingin menikmat suasana malam di jogja dengan sepeda, menghabiskan malam di angkringan kali code. Tapi apa daya, jogja saat ini tidak bersahabat dengan semua penghuninya. Gunung merapi menunjukkan aktifitasnya yang bisa sangat berbahaya bagi siapapun. Semburan gejolak vulkanik sangat terasa dan menyiksa. Udara jogja yang biasanya sejuk segar pada malam hari menjadi begitu menyakitkan. Campuran debu vulkanik dan air hujan membuat system pernafasan berada pada level berbahaya. Tak baik dan sangat tidak disarankan untuk gowes malam hari pada kondisi seperti ini.

Lima Nopember 2010 dini hari. Merapi bangun dan memuntahkan sebagian isi perutnya berupa wedhus gembel dan debu vulkanik. Saya yang masih terjaga sekitar pukul 00:30 merasakan getaran dan mendengar suara “batuknya” merapi. Saya yang berada pada jarak aman 30 kilometer saja bisa merasakan aura ancaman merapi, bagaimana mereka yang berada pada jarak aman dibawah 20 kilometer. Turut berduka atas jatuhnya korban dari batuknya merapi. Sungguh ini pengalaman pertama saya merasakan aktifitas merapi.

Pagi hari. Semua stasiun televisi menyiarkan dan menyajikan ulasan informasi yang terbaru tentang merapi. Walaupun informasi yang disampaikan telat namun tetaplah menjadi informasi yang sangat berharga. Saya yang berencana untuk menggowes keliling jogja harus berpikir ulang, apakah melanjutkan rencana atau membatalkannya.

Selepas sarapan dan mengantarkan istri ke tempat kerjanya, saya pun tertegun dan diam. Dilanjutkan atau tidak? Pikir punya pikir, ya sudah lah. Jauh2 ke jogja dengan sepeda kenapa harus gentar? Walau ada kebimbangan, namun sudah berketapan hati. Harus gowes hari ini!

Mengubah rute yang seharusnya melintasi jalan magelang – jogja; karena jalan ini penuh debu vulkanik. Ga percaya?

foto diambil tanggal 30 Oktober 2010, untuk tanggal 5 Nop memang tidak separah itu karena sudah diguyur hujan, namun debu2nya masih beterbangan, sudah bisa ngebayangin gak gmana kalau naik sepeda dengan kondisi seperti itu? Totobo pun bablassssssss…

tujuan : bundaran UGM rute: jambon – tembus monjali – belok kanan masuk ke kawasan lab pertanian ugm. Saya gak langsung ke kampus UGM karena mau liat kali dulu. Kali code kalau gak salah namanya. Melihat kali yang belum dialiri lahar dingin dan material gunung. Cekidot:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline