Intro.
Jogja tidak hanya dikenal sebagai kota seni budaya dan kota pendidikan tetapi juga merupakan kota sepeda. Tidak hanya pada jumlah sepeda yang ada tetapi melainkan pada budaya bersepeda yang sedemikian kental dan melekat dalam sendi kehidupan masyarakat jogja. Hal ini dikuatkan pula dengan gerakan bersepeda yang telah dicanangkan dan digaungkan oleh pemerintah daerah jogja yang bernama sego segawe (sepeda kanggo sekolah dan gawe – bersepeda ke sekolah dan tempat kerja).
Dengan latar belakang sebuah daerah yang sangat bersahabat dengan pesepeda itulah mendorong saya untuk bermimpi untuk gowes to jogja dan gowes di jogja. Akhirnya mimpi itu terlaksana.
Hari pertama – 3 Nop 2010
Mengawali hari dengan sholat shubuh, mencari ridho Illahi agar semua rencana yang telah disusun dapat terwujud tanpa kendala apapun. Mempersiapkan diri untuk b2w dengan menggunakan seli. Haa?? Yaps!!! Untuk pertama kalinya b2w dengan seli. Sepeda lipat dengan merk Genio type Sprint 16” dengan warna kuning.
Seli milik istri yang selama ini teronggok disudut karena ditinggal pemiliknya hari ini akan diberangkatkan ke jogja. Namun sebelum ke jogja, seli akan mampir dulu ke kantor.
Berikut cuplikan foto2 perjalanan saya menggowes seli dari rumah menuju kantor.
Jalanan masih lengang dan polusi udara juga masih tipis2 saja.. sengaja mengambil gambar jalan untuk membandingkan bagaimana pemprov jakarta “menghargai” pengendara sepeda. (pada bagian lain akan ditampilkan bagaimana pemkot Jogjakarta mengharga pengendara sepeda).
Sampai di kantor, gak bisa gowes melalui ramp lantai 1 - 2 karena sepeda yang tidak memungkinkan untuk melakukan hal tersebut (sangat berat gowesnya). Seperti biasa, victory lap dulu dan berhubung sepeda ini baru ke kantor, jadi wajib ada acara foto2nya dulu.. cekidot :)