Lihat ke Halaman Asli

Serial Harry's Law yang Menawan

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Ini film seri yang diputar stasiun televisi NBC. Tapi aku melihatnya lewat DVD.

Ketika pertama melihat sampulnya reaksi pertamaku adalah gelengan. Tak menarik, sepertinya. Di sampul itu terlihat wanita tua, tambun dan sudah mulai beruban, tengah memegang pistol besar. Toh, setelah pilihan serial lain yang menarik rata-rata sudah terambil, akhirnya ia kubawa pulang.

Ternyata ceritanya menarik. Tentang seorang pengacara paten yang kehilangan arah. Di usinya yang mula senja ia pun memuluh menemukan jalan baru. Nasib menuntun dia menjadi pengacara kriminal. Dengan berpraktek dari toko sepatu di daerah kumuh yang didominasi warga kulit hitam.

Harriet Korn, namanya, secara tak terduga memiliki pesona di balik penampilan fisiknya yang tak menarik. Ia seperti menjadi wajah lain di dunia hukum: representrasi pengacara yang lebih peduli pada aspek kemanuisaan ketimbang hukum. Dan ucapan-ucapan dia saat membuka atau menutup sebuah pembelaan menjadi daya tarik utama film ini.

Kita pun dihantar untuk merenungkan pergulata pikir antara yang benar menurut hukum, yang adil menurut nurani. Keduanya, di ruang sidang, justru kerap tak seiring sejalan. Dan kita pun diperkaya lewat orasi dia di depan juri.

Tak hanya kita yang terpesona. Juri juga kerap tersihir oleh tuturan dan kedalaman pesan yang dia sampaikan. Karenanya, kasus yang dianggap jaksa sangat kuat, sehingga ia tak mua bernegosiasi soal besaran hukuman, justru kerap dimenangkan oleh Nenek Harry ini.

Puck, seorang jaksa menyebalkan, akhirnya bahkan kehilangan kontrol diri setelah terus menerus dikalahkan oleh Harry. Ia kehilangan kehormatan, juga pekerjaannya. Tapi, ketika ia terjatuh, Harry justru yang pertama mengulurkan tangan untuk memberi bantuan, juga pertemanan.

Ini serial yang biasa-biasa saja, sebenarnya. Tapi darinya, kita bisa belajar banyak tentang nilai-nilai keadilan, kemanusiaan, serta arti kalah-menang.(*)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline