Lihat ke Halaman Asli

Bogor Berdaya

Diperbarui: 10 April 2018   16:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bogor Berdaya/ruyatzaenul.com

Pada  tahun 2016, jumlah penduduk Kota Bogor mencapai 1.064.687 orang. Sebanyak 1,60% atau 49.942 orang diantaranya adalah pengangguran. Walaupun persentase pengangguran di Kota Bogor kurang dari 2 persen, namun tetap berpotensi menimbulkan permasalahan di Kota Bogor. Oleh karenanya upaya penciptaan lapangan kerja, peningkatan kapasitas dan  produkstifitas warga menjadi prioritas yang harus dilakukan Pemkot.

Salah  satu alternative penciptaan lapangan kerja adalah dengan menumbuhkan dan menguatkan UMKM dengan teknologi serta memfasilitasi berkembangnya  perusahaan rintisan berbasis teknologi informasi (startup)  adalah penting dilakukan. Kami ingin memastikan warga Kota Bogor sejahtera  dengan memiliki penghasilan dengan daya yang dimiliki.  Berdaya  membuat kita memiliki kebangaan sekaligus bisa berkontribusi   lebih besar untuk lingkungan.

Penciptaan tenaga kerja bisa terjadi top down dan bottom up.   Pemerintah tak memiliki pabrik, tapi bisa memfasilitasi munculnya   pusat-pusat produksi baru. Pusat produksi itu tak selalu berarti  pabrik  bercerobong. Pusat produksi itu bisa dapur, teras, garasi,  bahkan  balai RT yang dimanfaatkan untuk menghidupkan usaha  mikro, kecil dan  menengah (UMKM) milik masyarakat. Pusat  produksi berbasis UMKM yang  akan kami dorong tumbuh lebih  banyak. Warga Bogor akan bangga dengan  kotanya bila berdaya  memenuhi sebagian besar kebutuhannya oleh warga  sendiri.

Tentu  saja, di tengah persaingan yang makin ketat yang menuntut  semua hal  serba sangkil dan mangkus (efektif dan efisien),  teknologi dan ekonomi  digital tak lagi bisa dikesampingkan. Ia jadi  keharusan untuk  dimanfaatkan, saat ini dan ke depan. Dengan  tetap mempertahankan UMKM, kami juga akan mendorong muncul perusahaan rintisan berbasis teknologi  informasi  (start-up)  untuk menghasilkan aneka solusi bagi masyarakat tanpa kehilangan  manfaat bisnis. Bagaimanapun, ekonomi digital  adalah sumber baru  pertumbuhan ekonomi, termasuk bagi Kota  Bogor. UMKM an startup bisa bersinergi saling menguatkan.

1. Bogor Creative Hub (incubator bisnis, marketplace, fintech)  layanan prima pemkot.

Wadah bersama para techno-geek dan digital developer   akan memudahkan mereka saling berbagi pengalaman dan  bersaing sehat.  Kota Bogor harus memiliki pusat keunggulan teknologi bagi anak muda. Penciptaan kerja dan wirausaha mandiri berbasis teknologi melalui kemitraan terbukti menciptakan  lapangan kerja yang lebih luas. Ekonomi  kreatif dan digital adalah  pabrik-pabrik baru tanpa cerobong.

Start-up center untuk entrepreneur muda dan UMKM se-Kota  Bogor untuk mendorong  revolusi wirausaha. Wirausahawan  muda Kota Bogor harus memanfaatkan  gelombang teknologi.  Teknologi tak lagi jadi barang 'langitan' dan bisa dijangkau semua.  Kanal-kanal digital akan kami dorong bermitra dengan UMKM Kota Bogor agar ekonomi riil bergerak lebih dinamis.

Co-working space dan wifi gratis di 68 kantor Kelurahan bagi techno-geek lokal atau mereka yang mau menggeluti ekonomi  digital. Kelurahan tak boleh lagi sekadar mengurus surat dan  dokumen, tapi juga membuka diri  untuk perubahan positif  generasi muda.

2. Bogor Career Fair yang akan membuka 5000 lowongan pekerjaan  berbasis jasa.

Tentu, warga Kota Bogor punya beragam kemampuan. Kami akan mendorong terbukanya 5.000 kesempatan kerja baru bagi mereka yang tertarik dan berpotensi di bidang jasa. Sektor jasa  adalah bagian ke tiga transformasi struktur ekonomi yang tidak  bisa diabaikan.

3. Digitalisasi pedagang pasar tradisional.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline