Pada tahun 2016, jumlah penduduk Kota Bogor mencapai 1.064.687 orang. Sebanyak 1,60% atau 49.942 orang diantaranya adalah pengangguran. Walaupun persentase pengangguran di Kota Bogor kurang dari 2 persen, namun tetap berpotensi menimbulkan permasalahan di Kota Bogor. Oleh karenanya upaya penciptaan lapangan kerja, peningkatan kapasitas dan produkstifitas warga menjadi prioritas yang harus dilakukan Pemkot.
Salah satu alternative penciptaan lapangan kerja adalah dengan menumbuhkan dan menguatkan UMKM dengan teknologi serta memfasilitasi berkembangnya perusahaan rintisan berbasis teknologi informasi (startup) adalah penting dilakukan. Kami ingin memastikan warga Kota Bogor sejahtera dengan memiliki penghasilan dengan daya yang dimiliki. Berdaya membuat kita memiliki kebangaan sekaligus bisa berkontribusi lebih besar untuk lingkungan.
Penciptaan tenaga kerja bisa terjadi top down dan bottom up. Pemerintah tak memiliki pabrik, tapi bisa memfasilitasi munculnya pusat-pusat produksi baru. Pusat produksi itu tak selalu berarti pabrik bercerobong. Pusat produksi itu bisa dapur, teras, garasi, bahkan balai RT yang dimanfaatkan untuk menghidupkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) milik masyarakat. Pusat produksi berbasis UMKM yang akan kami dorong tumbuh lebih banyak. Warga Bogor akan bangga dengan kotanya bila berdaya memenuhi sebagian besar kebutuhannya oleh warga sendiri.
Tentu saja, di tengah persaingan yang makin ketat yang menuntut semua hal serba sangkil dan mangkus (efektif dan efisien), teknologi dan ekonomi digital tak lagi bisa dikesampingkan. Ia jadi keharusan untuk dimanfaatkan, saat ini dan ke depan. Dengan tetap mempertahankan UMKM, kami juga akan mendorong muncul perusahaan rintisan berbasis teknologi informasi (start-up) untuk menghasilkan aneka solusi bagi masyarakat tanpa kehilangan manfaat bisnis. Bagaimanapun, ekonomi digital adalah sumber baru pertumbuhan ekonomi, termasuk bagi Kota Bogor. UMKM an startup bisa bersinergi saling menguatkan.
1. Bogor Creative Hub (incubator bisnis, marketplace, fintech) layanan prima pemkot.
Wadah bersama para techno-geek dan digital developer akan memudahkan mereka saling berbagi pengalaman dan bersaing sehat. Kota Bogor harus memiliki pusat keunggulan teknologi bagi anak muda. Penciptaan kerja dan wirausaha mandiri berbasis teknologi melalui kemitraan terbukti menciptakan lapangan kerja yang lebih luas. Ekonomi kreatif dan digital adalah pabrik-pabrik baru tanpa cerobong.
Start-up center untuk entrepreneur muda dan UMKM se-Kota Bogor untuk mendorong revolusi wirausaha. Wirausahawan muda Kota Bogor harus memanfaatkan gelombang teknologi. Teknologi tak lagi jadi barang 'langitan' dan bisa dijangkau semua. Kanal-kanal digital akan kami dorong bermitra dengan UMKM Kota Bogor agar ekonomi riil bergerak lebih dinamis.
Co-working space dan wifi gratis di 68 kantor Kelurahan bagi techno-geek lokal atau mereka yang mau menggeluti ekonomi digital. Kelurahan tak boleh lagi sekadar mengurus surat dan dokumen, tapi juga membuka diri untuk perubahan positif generasi muda.
2. Bogor Career Fair yang akan membuka 5000 lowongan pekerjaan berbasis jasa.
Tentu, warga Kota Bogor punya beragam kemampuan. Kami akan mendorong terbukanya 5.000 kesempatan kerja baru bagi mereka yang tertarik dan berpotensi di bidang jasa. Sektor jasa adalah bagian ke tiga transformasi struktur ekonomi yang tidak bisa diabaikan.
3. Digitalisasi pedagang pasar tradisional.