Lihat ke Halaman Asli

Uci Olyv

blogger, mommy

Serba-serbi Kerokan Warisan Nenek Moyang Indonesia

Diperbarui: 9 November 2017   00:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pulang malam,telat makan dan tidak menggunakan jaket terkadang memicu saya kerap mengalami kepala pening dan masuk angin. Namun meminum obat masuk angin jarang sekali saya lakukan, karena untuk pengobatan pertama saya terbiasa meminta kerokan dengan suami.

Kontroversi kerokan pun sering saya alami, karena ada beberapa teman yang mengatakan bahwa kerokan itu tidak baik karena bisa mengakibatkan serangan jantung, dan penyakit lainnya. Beruntung saya bisa mendapatkan informasi dari ahlinya mengenai Kerokan di salah satu event Nangkring dengan tema "Kerokanisme".

SEJARAH KEROKAN

Menurut Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Solo (UNS), Prof. Dr. Didik Gunawan Tamtomo,dr, PAK, MM, M.Kes., kerokan atau kerikan adalah suatu upaya pengobatan tradisional Jawa dengan cara menekan dan menggeserkan secara berulang-ulang benda tumpul pada kulit dengan pola tertentu, sehingga terjadi garis-garis berwarna merah. Dan biasanya menggunakan uang logam benggol.

Kerokan terbukti ampuh mengatasi masuk angin, nyeri otot, perut kembung, mual,meriang sejak jaman nenek moyang dahulu. Dan ternyata kerokan itu dikenal juga di Vietnam, Thailand dan China.

Kerokan merupakan buaya nenek moyang , yang masih terkadang dianggap remeh, kampungan bahkan dianggap tidak dapat menyembuhkan.

KENAPA KEROKAN

Kerokan merupakan pengobatan holistik yang Mudah, Murah,Mesra dan Manjur (4M).

Mudah : Bisa dilakukan di mana saja dan oleh siapa saja

Murah : bisa menggunakan media uang logam, ujung sendok, minyak

Mesra : ada kontak sentuhan kasih sayang saat melakukan kerokan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline